Troika Kembali Kunjungi Yunani
16 Januari 2012Perdana Menteri Yunani Lucas Papademos kembali memperingatkan, pekan-pekan mendatang akan menentukan masa depan negara tsb. Yunani ingin tetap berada di zona pengguna mata uang Euro. Menyangkut pembicaraan dengan perbankan Papademos kembali menunjukkan sikap optimis.
Menlu Jerman Guido Westerwelle dalam kunjungan singkatnya di Yunani Minggu (15/01) malam, memuji haluan reformasi yang dilakukan Yunani dalam mengatasi krisis utang dan menjamin dukungannya bagi pemerintah di Athena. Dengan kunjungannya tsb. Westerwelle ingin mengirimkan pesan memberi semangat kepada rakyat Yunani: „Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya bagi warga di Yunani, karena saya tahu apa yang kini mereka jalankan, karena saya tahu betapa sulit jalan yang ditempuh saat ini dan saya ingin menyampaikan bahwa ini semua terlihat, diakui dan ini semua dihargai.“
Sementara itu kementerian keuangan Yunani Senin (16/01) mengatakan, pembicaraan mengenai rencana pemotongan utang, dengan wakil-wakil perhimpunan perbankan internasional kemungkinan besar akan berlangsung Rabu (18/01). Pembebasan sebagian utang bagi Yunani diharapkan ditanggung secara sukarela oleh kreditor swasta seperti pihak perbankan, perusahaan asuransi dan hedge fonds. Namun partisipasi ini sangat menentukan bagi paket program bantuan kedua sebesar 130 milyar Euro bagi Yunani. Berdasarkan sejumlah laporan, hedge fonds masih menolak untuk ikut serta dalam pembebasan utang.
Serikat Pekerja akan Gelar Aksi Mogok
Sementara itu terkait rencana pemotongan gaji berikutnya, Selasa (17/01) di kawasan ibukota Athena terutama akan berlangsung mogok kerja serikat pekerja sektor jasa transportasi umum. Menurut keterangan serikat pekerja tram Senin (16/01) kemarin, metro di Athena akan mogok kerja sehari penuh.
Selain itu Selasa dan Rabu para jurnalis Yunani juga akan menggelar mogok kerja. Mereka memprotes jatah upah yang tidak dibayarkan. Di sejumlah surat kabar sejak beberapa bulan, akibat krisis keuangan yang semakin dramatis dan menurunnya pendapatan dari iklan, banyak jurnalis dan teknisi yang hampir 60 persen upahnya tidak dibayar. Atas alasan ini Selasa ini dan Rabu besok, tidak akan ada berita di radio dan televisi. Surat kabar-surat kabar tidak akan terbit hari Rabu dan Kamis. Demikian dilaporkan serikat pekerja jurnalis hari Senin (16/01).
DPA/AFP/DW/DK/AS