Trump dan Putin jadi Episentrum KTT G20
7 Juli 2017KTT G20 di Hamburg dibuka dengan diwarnai aksi protes rusuh dan skeptisme. Kanselir Jerman Angela Merkel, sebagai tuan rumah KTT G20 beberapa hari menjelang pembukaan pertemuan puncak itu, melakukan pembicaraan dengan tokoh politik puncak terpenting, untuk mengingatkan lagi parameter KTT.
Tapi Merkel juga menyadari, bahwa KTT G20 yang ke 10 ini, sejak awal dibayangi sejumlah krisis internasional, yang disebut oleh kanselir Jerman itu sebagai "kekacauan". Ditambah lagi politik AS di bawah presiden Donald Trump yang menyebut, isu terpenting saat ini berada di luar agenda KTT G20.
Trump akan memfokuskan energinya dalam pertemuan tidak resmi dengan presiden Rusia, Vladimir Putin dan presiden Cina, Xi Jinping. Jadi di KTT G 20 Hamburg itu, realitanya ada pertemuan puncak di dalam pertemuan puncak.
Presiden AS itu menjelang pertemuan puncak di Hamburg, mengecam Putin terkait "peranan destablisasi". Trump tidak merinci apakah itu terkait krisis Ukraina, atau justru krisis yang menerpa dirinya dalam skandal serangan peretas Rusia yang membantunya saat pemilu presiden AS 2016. Sementara terhadap presiden Cina, Trump melontarkan kritik tajam soal Korea Utara, dan menyebut Xi tidak berbuat banyak untuk meredakan krisis.
Sulit capai konsensus
Pertemuan puncak 20 kepala negara dan kepala pemerintahan terpenting dunia, yang digelar selama 2 hari di Hamburg itu, akan dimulai dengan diskusi perlindungan iklim dan memerangi pemanasan global. Trump dan Putin sudah menyatakan akan absen dari diskusi, karena sudah menjadwalkan pertemuan formal diantar keduanya.
Merkel sebagai tuan rumah KTT G20 kali ini, memandang absennya Trump dan Putin sebagai isyarat, bahwa kedua negara tidak mau terlibat dalam isu tersebut. "Negosiasi bagi komunike penutup tidak akan berlangsung dengan mudah", ujar kanselir Jerman itu. Juga diragukan akan tercapai konsensus global dalam tema perlindungan iklim.
Juga dalam sengketa program nuklir Korea Utara diragukan bisa tercapai konsensus, karena jurang perbedaan pendapat tetap amat dalam, dimana di satu sisi AS dan mitranya ingin menekan rezim di Pyongyang, dan sebaliknya Rusia serta Cina tetap membelanya.
Tema lain yang juga akan mencuat di KTT G20 di Hamburg adalah ancaman boikot perdagangan terhadap Qatar dari Arab Saudi yang didukung beberapa negara Timur Tengah lainnya. Dalam konflik ini nama presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mencuat, karena salah satu tema tuntutan Arab Saudi adalah dihentikannya kerjasama militer Qatar-Turki.
Bernd Riegert(as/hp)