Turis Arab Senang Belanja di München
3 Oktober 2013Ahmed sebenarnya hanya ingin tinggal beberapa minggu di München. Dokter di Saudi Arabia melakukan kesalahan ketika mengoperasi kakinya. Jadi Ahmed yang bekerja sebagai pilot mencari tim dokter di München untuk mengobati kakinya.
Itu peristiwa dua tahun lalu. Sekarang kaki Ahmed sudah sembuh. Tapi dia tetap senang datang ke München, yang sekarang menjadi kota pilihannya. "München adalah kota terbaik, yang pernah saya kunjungi", kata Ahmed. "Di sini udaranya bersih, aman, orang-orang ramah dan sangat respek. Saya senang hidup di sini". Sejak beberapa bulan Ahmed tinggal di beberapa hotel di Munchen.
Setelah Inggris, Jerman adalah negara tujuan utama di Eropa bagi banyak turis dari Arab. Kebanyakan datang dari Uni Emirat Arab, Saudi Arabia dan Kuwait. Mereka senang berada di München, terutama pada bulan-bulan musim panas. Mereka datang untuk berbelanja, berkunjung ke musium atau tempat bersejarah, atau untuk berobat.
Yang penting mewah
Kebanyakan turis Arab yang datang ke München berasal dari kalangan atas. Menurut data statistik, selama di Jerman mereka rata-rata menghabiskan 550 Euro per hari. Mereka senang berbelanja pakaian bermerek, perhiasan, piring dan peralatan dapur, dan barang-barang medis.
"Tas, parfum dan sepatu high heels, turis Arab senang membeli barang mewah", kata seorang penjual dari butik Dolce & Gabbana di kawasan belanja Maximilianstrasse. Menurut dia, selera wanita Saudi Arabia tidak berbeda dengan jauh dengan wanita Eropa. "Hanya saja, barang-barang ini tidak kelihatan, karena tertutup pakaian berkerudung".
Sekalipun banyak turis Arab yang bisa berbahasa Inggris, toko-toko dan hotel di München selalu mempersiapkan penerjemah. Dolce & Gabbana khusus merekrut penjaga toko yang fasih berbahasa Arab. Para penjaga toko wanita siap melayani tamu wanita dari Arab.
Menu muslim dan mushola
Hotel-hotel di München secara khusus mempersiapkan diri untuk melayani para tamu dari Arab. Hotel mewah seperti Bayerischer Hof dan Kempinski menyiapkan menu makanan muslim. Kamar-kamar hotel menyediakan kompas atau penunjuk khusus arah kiblat. Beberapa hotel juga menyediakan mushola.
Banyak turis dari Arab yang menginap di City Apart Hotel dekat stasiun kereta api München. Di daerah itu banyak restoran Arab, bar untuk menghisap shisha, dan toko-toko perhiasan. Ada turis yang tinggal sampai beberapa bulan. Mereka bisa memasak sendiri di dalam apartemennya. Mereka boleh mengundang teman-teman dan berpesta sampai malam.
Manajer City Apart Hotel, Harro Reich, sengaja menambah pegawai keamanan khusus untuk malam hari. "Kalau ada tamu yang terlalu bising, petugas security bisa menegur mereka dengan sopan, supaya tamu lain tidak terganggu," jelasnya. Di Lobby hotel, beberapa anak-anak Arab kelihatan bermain-main. Beberapa lelaki berpakaian Arab duduk di sofa dan bercakap-cakap dengan santai.