Turki Akan Kerjasama dengan Pemberontak Suriah
29 Juli 2015Rencana Kerjasama antara Turki yang didukung Amerika Serikat dengan pemberontak Suriah untuk menggempur Islamic State masih terbentur pada perdebatan organisasi mana yang akan dirangkul. Sejauh ini diketahui bahwa kelompok milisi etnis Kurdi yang paling getol memerangi "jihadis" Islamic State di kawasan perbatasan Turki ke Suriah.
Menimbang fakta ini, pemerintah Barack Obama lebih cenderung memiliki kaum Kurdi sebagai mitra untuk melancarkan serangan darat menggempur posisi milisi Islamic State di kawasan perbatasan. Di pihak lain, pemerintahan Recep Tayyip Erdogan justru berniat menggempur kelompok Kurdi yang dituding memicu konflik sepanjang beberapa dekade di Turki. Ankara bahkan menunjukan sinyal lebih suka bekerjasama dengan kelompok ekstrimis Suriah yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Berdasar rencana bersama, operasi militer di di perbatasan kedua negara itu akan didukung dengan rangkaian serangan udara jet tempur Amerika Serikat ke posisi ISIS. Pemerintah di Ankara teleh memberikan izin kepada militer AS untuk menggunakan pangkalan udara militernya sebagai basis bagi aksi pemboman itu.
Jet Turki terus gempur Kurdi
Sementara perdebatan masih berlanjut, angkatan udara Turki juga terus melancarkan serangan pemboman terhadap posisi kelompok Kurdi-PKK di utara Irak. Jet tempur F-16 membomi enam sasaran di utara Irak. "Ini serangan terhebat dalam 5 hari terakhir," ujar sumber di angkatan udara Turki.
Kelompok Kurdi PKK yang dimasukan daftar teroris oleh Washington mengomentari serangan udara yang dilancarkan sejak Jumat (24/07/15) pekan lalu, merupakan isyarat tegas bahwa proses perdamaian yang digalang selama ini tidak ada artinya. Angkatan udara Turki mulai membom posisi PKK sebagai balasan atas serangan yang menewaskan beberpa anggota polisi paramiliter Turki
Sebelumnya Erdogan sudah menegaskan, bahwa proses perdamaian dengan kelompok Kurdi menjadi hal yang mustahil. Presiden Turki ini juga mengimbau parlemen untuk mencabut imunitas politisi yang diketahui berhubungan dengan kelompok militan Kurdi. Parlemen Turki menggelar sidang Rabu (29/07/15) ini membahas kelanjutan serangan udara ke posisi Islamic State di Suriah dan PKK di utara Irak.
as/yf (rtr,dpa,afp)