Kelompok Anti Qatar Berunding Tentukan Posisi
5 Juli 2017Para menteri luar negeri Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain hari Rabu (5/7) melakukan pertemuan di Kairo untuk membahas langkah selanjutnya terhadap Qatar, setelah batas waktu ultimatum mereka yang diperpanjang 48 jam berakhir tanpa hasil konkrit.
Para pengamat menilai, Qatar mungkin akan diisolasi lebih ketat dan dikeluarkan dari Gulf Cooperation Council (GCC). Negara-negara Arab itu telah menyerahkan 13 butir tuntutan yang harus dipenuhi oleh Qatar, jika ingin hubungan diplomatik dibuka kembali. Kelompok ini antara lain menuntut Qatar menghentikan dukungannya kepada Ikhwanul Muslimin, menutup saluran TV al-Jazeera, menutup sebuah pangkalan udara yang digunakan militer Turki dan mengurangi drastis hubungannya Iran.
Qatar tetap tolak tuntutan
Namun Qatar hingga kini membantah tuduhan telah menyokong terorisme dan menyatakan bahwa 13 tuntutan itu terlalu keras sehingga terpaksa ditolak. Qatar balik menuduh negara-negara Arab itu ingin mengekang kebebasan berbicara dan mengabaikan kedaulatan negaranya dengan mengambil alih kebijakan luar negerinya.
Qatar yang berdasarkan pendapatan per kapitanya merupakan negara terkaya dunia, selama beberapa tahun teralhir berhasil meningkatkan citra internasionalnya dan mengembangkan ekonomi dengan proyek-proyek ambisius. Negara itu terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepakbola tahun 2022.
Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani ketika menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel mengatakan kepada wartawan, Qatar memberikan tanggapan terhadap konflik itu "dengan niat dan inisiatif yang baik untuk sebuah solusi yang konstruktif", namun ia menegaskan bahwa Doha tidak mungkin melepaskan kedaulatannya.
Arab Saudi ancam sanksi lebih berat
Para pejabat negara Teluk yang berkoalisi anti Qatar di bawah pimpinan Arab Saudi berulangkali menegaskan, tuntutan mereka "tidak dapat dinegosiasikan" dan memberi isyarat akan menjatuhkan lebih banyak sanksi, termasuk mengeluarkan Qatar dari badan kerjasama ekonomi dan keamanan regional GCC yang didirikan tahun 1981.
Sementara pejabat pemerintahan Qatar juga berulang kali mengatakan, tuntutan-tuntutan itu "sangat kejam" sehingga mereka menduga, keempat negara tersebut tidak bermaksud serius menegosiasikan penyelesaian.
Pada saat yang sama, pemerintahan Qatar menyatakan tetap ingin menegosiasikan solusi yang adil dan membahas isu-isu yang mereka anggap penting dibahas diantara sesama anggota negara anggota dewan kerjasama Teluk-GCC.
hp/as (rtr, afp, dpa)