1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Uni Eropa Luncurkan Program Stimulus Ekonomi

24 Juni 2021

Setelah laju Covid-19 mulai terkendali sejak berjalannya vaksinasi, Uni Eropa mulai meluncurkan program stimulus senilai 750 miliar euro. Komisi Eropa memberi lampu hijau untuk pengucuran dana ke berbagai negara anggota.

https://p.dw.com/p/3vUFQ
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan) di Berlin, 22 Juni 2021
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kiri) dan Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan) di Berlin, 22 Juni 2021Foto: Michael Sohn/AP/picture alliance

Uni Eropa (UE) menyebut program stimulus ekonominya sebagai investasi bagi masa depan. Dana raksasa sampai 750 miliar euro akan mulai dibagikan kepada negara-negara anggota yang menjadi prioritas. Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen minggu ini sibuk mengunjungi hampir semua ibukota negara anggota untuk menjelaskan program stimulus yang ambisius itu, yang diberi nama "NextGeneration EU".

Pada hari Selasa (22/6) , Ursula von der Leyen mengunjungi Berlin, Riga dan Roma untuk mempromosikan program pemulihan. Di Berlin, von der Leyen bertemu dengan Kanselir Angela Merkel dan menyampaikan bahwa Jerman akan mendapat dana 25,6 miliar euro dari paket stimulus pemulihan pandemi ini.

Sebelumnya, Komisi Eropa telah memberikan lampu hijau bagi skema investasi untuk berbagai negara Eropa. Dana sebanyak 750 miliar euro itu diagendakan untuk dikucurkan sampai enam tahun mendatang.

Hari Kamis ini (24/6) Ursula von der Leyen berada di Paris dan Brussel. Di Paris dia menyebut program stimulus ini sebagai  program investasi terbesar di Eropa sejak Marshall Plan yang diluncurkan AS untuk membangun kembali Uni Eropa pasca Perang Dunia Kedua.

Laju infeksi harian Covid-19 di beberapa negara sampai 23 Juni 2021
Laju infeksi harian Covid-19 di beberapa negara sampai 23 Juni 2021

Italia penerima utama stimulus ekonomi

Para kepala pemerintahan Uni Eropa memprakarsai program stimulus pemulihan ini pada tahun 2020. Skema ini memang dirancang untuk membantu pemulihan ekonomi dari resesi akibat pandemi corona.

Italia akan menjadi penerima utama dengan dana stimulus sekitar 200 miliar euro. Spanyol, Prancis, dan Polandia juga termasuk negara anggota yang akan menerima curahan dana besar. Sedangkan anggota kecil UE seperti misalnya Luksemburg, hanya akan mendapat dana 100 juta euro.

Sebelumnya, sebagian besar negara anggota UE telah mengajukan rencana pemulihan kepada Komisi Eropa. Rencana pemulihan itu merinci bagaimana mereka bermaksud menginvestasikan dana pemulihan itu selama beberapa tahun ke depan. Separuh dari dana yang disalurkan akan berupa pinjaman berbunga rendah, yang harus dibayar kembali ke  kas Uni Eropa.

Investasi ramah lingkungan

Salah satu kriteria penggunaan dana stimulasi adalah bahwa setidaknya 37% dari dana itu harus digunakan untuk perlindungan lingkungan dan iklim. Selain itu, 20% dana pemulihan harus diinvestasikan dalam proyek digitalisasi ekonomi dan sektor-sektor publik.

Komisi Eropa ingin agar sekolah-sekolah dan perguruan tingga mendapat peralatan pengajaran yang lebih baik, dan lebih banyak investasi dalam bidang pelatihan kejuruan serta di sektor perawatan dan pelayanan kesehatan. Secara keseluruhan, pemerintahan juga harus bisa menunjukkan bahwa program investasi mereka dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasionalnya.

Anggaran pemulihan Uni Eropa didanai melalui pinjaman dari pasar keuangan. Pada putaran pertama pengumpulan dana senilai 20 miliar euro di pasar keuangan, ternyata Uni Eropa justrumengalami kelebihan penawaran. Itu menandakan bahwa ada kepercayaan besar di pasar uang pada kelayakan kredit Uni Eropa. Utang yang dibuat Uni Eropa selama beberapa tahun mendatang rencananya akan dibayar kembali dari pendapatan pajak di negara anggota, yang diharapkan akan cepat meningkat setelah ada pemulihan ekonomi.

(hp/as)