UNICEF: Anak-anak Rohingya Hidup di Neraka
20 Oktober 2017Satu dari lima anak-anak Rohingnya yang usianya di bawah lima tahun diperkirakan dalam kondisi kekurangan gizi akut dan membutuhkan perawatan dokter. Demikian menurut Simon Ingram, yang menghabiskan waktu selama dua minggu bersama para pengungsi di Bangladesh sebelum menulis laporan bagi UNICEF. "Anak-anak ini merasa terabaikan, terisolasi tanpa bantuan," tambahnya.
Anak-anak dan keluarganya hanya memiliki lembaran plastik untuk berteduh jika hujan turun. Walaupun organisasi bantuan telah memperluas operasinya di Bangladesh, persediaan air bersih dan fasilitas sanitasi masih kurang. Ini meningkatkan risiko menyebarnya wabah penyakit.
Ingram mengatakan, anak-anak tersebut bercerita atau menggambar rumah yang terbakar, barang-barang yang hancur atau kekerasan brutal terhadap perempuan dan anak-anak.
"Masalah ini tidak akan selesai dalam waktu dekat," tegas Simon Ingram. "Penting agar perbatasan terus terbuka dan anak-anak dilindungi. Begitu juga anak-anak yang lahir di Bangladesh, harus tercatat kelahirannya."
"Kami mengulang seruan akan pentingnya pelindungan bagi semua anak di Rakhine. Kekejaman terhadap anak-anak dan warga sipil harus segera berakhir," tambah Ingram.
Senin (23/10) PBB akan menggelar pertemuan donor di Jenewa untuk mengumpulkan dana bantuan sebesar 434 juta Dolar AS bagi pengungsi Rohingnya.
vlz/ml (ap, dpa, rtr)