Usai Rebut Ramadi, Militer Irak Bidik Mosul
28 Desember 2015Ramadi berada sepenuhnya dalam genggaman pemerintah Irak, klaim seorang jurubicara militer di tengah operasi pembebasan ibukota Provinsi Anbar itu dari kekuasaan milisi Islamic State. Berita kemenangan tersebut dikumandangkan usai serdadu Irak menghalau "jihadis" dari kompleks pemerintahan di pusat kota.
Namun begitu masih ada "kantung-kantung perlawanan" di Ramadi, antara lain keberadaan pelaku bom bunuh diri di dalam kompleks pemerintah, tulis BBC. "Kita harus hati-hari mendeklarasikan kemenangan sampai ada pengumuman resmi dari kantor perdana menteri," ujar jubir pemerintahan provinsi Anbar, Muhannad Haimour kepada media Inggris itu.
Kompleks pemerintahan di Ramadi juga belum sepenuhnya dibersihkan. Menurut seorang pejabat militer, gerilayawan IS sebelumya telah memastikan kawasan tersebut akan menjadi kuburan massal buat serdadu pemerintah Irak.
"IS menanam lebih dari 300 bahan peledak dan ranjau di jalan raya dan di dalam gedung kompleks pemerintah," tutur Brigadir Jendral Majid al-Fatlawi. "Mereka menggunakan semuanya, mulai dari tabung oksigen hingga jerigen yang berisikan C-4 dan chlorine."
Militer Irak belum bersedia menyebut angka korban yang jatuh di pihaknya. Tapi seorang sumber di rumah sakit menyebut terdapat 100 serdadu yang kini dirawat akibat luka tembakan atau terbakar. Sementara "jenazah" serdadu yang tewas "langsung dibawa ke rumah sakit militer" di dekat bandar udara Baghdad, ujarnya kepada kantor berita AFP.
Ramadi jatuh ke tangan IS bulan Mei silam setelah serdadu Irak melarikan diri dari pertempuran dan meninggalkan perlengkapan perang dalam jumlah besar, antara lain sejumlah kendaraan lapis baja. Pekan lalu pemerintah di Baghdad bersumpah akan merebut Ramadi kembali dari IS.
Ramadi menyimpan segudang keuntungan strategis. Kota yang berpenduduk sekitar 500 ribu jiwa itu tidak cuma berjarak 100 km dari Baghdad, tetapi juga dilewati jalur penghubung utama dari ibukota Irak ke Yordania atau Suriah.
Setelah operasi pembebasan Ramadi, militer Irak kini didesak untuk bergerak ke utara buat menghalau IS dari kota Mosul. Kota berpenduduk 1,7 juta jiwa itu adalah ladang emas buat IS karena menyediakan pajak perorangan yang terbesar dari semua kota yang dikuasai kelompok teror tersebut.
rzn/hp (afp,bbc,rtr)