Menaklukkan Gajah Dengan Lagu
15 Juni 2016Konflik antara gajah dan manusia sudah jadi masalah sejak lama di Thailand. Juga pemanfaatan gajah untuk kerja berat di sektor perkayuan atau untuk dijadikan hewan sirkus. Ini membuat gajah trauma dan beringas.
Tapi seorang perempuan bernama Sangduen Chailert punya keistimewaan. Perempuan yang dijuluki "penakluk gajah" ini sangat memahami sifat masing-masing hewan asuhannya di taman alami gajah "Elephant Nature Park" di Chiang Mai. Untuk menyuruh gajah bernama Fah Mai yang berumur 7 tahun tidur, Sangduen menyanyikan lagu yang membuat gajah berbaring tiduran.
Sangduen mengungkapkan, pengalamannya selama bertahun-tahun mengurus hewan besar itu menunjukkan, gajah tidak beda dengan manusia, yakni punya sifat khas untuk tiap hewan.
"Ada yang jenaka dan gembira, ada yang serius, ada yang selalu murung tapi ada juga yang cemburuan", ujar perempuan pawang gajah di "Elephant Nature Park" ini.
Menyanyi membuat gajah tenang
Pengurus gajah itu mengungkapkan, ia mulai menyanyikan lagu "nina bobo" enam tahun silam, saat mengurus bayi-bayi gajah yang sulit diatur dan disuruh istirahat.
Sangduen mengamati, jika ia menyanyi, anak-anak gajah peliharaannya bertindak lebih tenang dan gampang diurus. Ia lalu mencoba menyanyi untuk gajah lain yang sudah dewasa dan hasilnya ternyata serupa.
Dari sekitar 70 gajah yang kini hidup di "Elephant Nature Park" Chiang Mai hanya beberapa ekor yang dilahirkan di taman gajah. Sebagian besarnya adalah gajah-gajah yang sebelumnya mengalami trauma, karena harus hidup dalam sirkus atau menjadi penarik beban berat. Sebagian juga beringas karena sering disiksa pemilik lama.
Namun lagu yang dinyanyikan Sangduen Chailert terbukti membuat hewan besar itu jadi lebih tenang. Gajah di "Elephant Nature Park" Chiang Mai kini jadi daya tarik wisata unggulan di kawasan.
as/yf (rtr)