Voyager: 40 Tahun Menjelajah Tata Surya
Pada 20 Agustus 1977 wahana nirawak NASA, Voyager 2 diluncurkan buat menjelajah sistem tata surya. Sejak beberapa tahun silam Voyager 1 dan 2 sudah memasuki ruang antarbintang dan siap mengungkap rahasia alam lainnya.
Dua Wahana Kembar dalam Misi Besar
Pada 20. Augustus 1977 NASA meluncurkan wahana nirawak Voyager 2 untuk misi tak berbatas. Pada 5 September giliran Voyager 1 diterbangkan dengan misi yang sama. Kedua wahana bertugas menjelajahi sistem tata surya dan mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Berkat baterai Plutonium, kedua wahana masih bertugas hingga kini.
Keajaiban Teknologi
Kedua wahana yang masing-masing berbobot 825 kilogramm itu adalah misi paling sukses yang pernah diluncurkan NASA. Hingga kini keduanya masih mengirimkan data akurat secara berkala dari luar tata surya. NASA meyakini Voyager 1 dan 2 masih akan terbang hingga tahun 2030.
Melampaui Heliopause
Pada 25. Augustus 2012 Voyager 1 menerobos Heliopause - batas terluar sistem tata surya. Pencapaian tersebut dirayakan karena Voyager 1 tercatat sebagai mesin buatan manusia terjauh dalam sejarah, yakni 139 lipat jarak antara Bumi dan Matahari.
Di Ujung Tata Surya
Sistem tata surya memiliki beberapa perbatasan. Yang pertama adalah "Termination Shock" - kawasan di mana angin surya melambat secara mendadak. Adapun Heliopause menjadi batas akhir Heliosfer yang merupakan gelembung raksasa, di mana angin surya melindungi tata surya dari radiasi medium antarbintang. Setelah melewati Heliopause, Voyager mengukur tingkat kepadatan Plasma mencapai 40 kali lipat.
Piringan Emas buat Alien
Selain membuat foto akurat dari berbagai planet, Voyager 1 dan 2 juga dibekali sebuah piringan digital yang menyimpan gambar dan suara manusia, hewan dan alam di Bumi. Selain itu piringan ini juga menyimpan arah navigasi menuju Bumi dan sejumlah lagu paling ikonik pada masa itu.
Modernisasi Tanpa Henti
Pusat kendali misi Voyager dibangun di California Institute of Technology (Gambar dari 1980). Meski aktif sejak 1977, pusat kendali di CalTech terus mengalami modernisasi. Namun begitu NASA tetap berkonsultasi pada teknisi yang ikut mengembangkan Voyager dan kini telah pensiun, jika terjadi malfungsi atau kerusakan.