Wahana NASA Siap Ungkap Misteri Atmosfer Mars
18 September 2014
Wahana nirawak milik Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, yang diluncurkan tahun lalu sedang melakukan manuver terakhir sebelum mengorbit planet Mars, Minggu (21/9). Wahana tersebut tiba setelah sepuluh bulan melanglangbuana di antariksa.
Wahana Mars Atmosphere and Volatile Evolution alias Maven berbeda dengan wahana nirawak NASA sebelumnya, karena dibuat untuk menyelidiki atmosfer terluar Mars yang hingga kini masih misterius.
Melalui penyeledikan tersebut Maven akan mengungkap apa yang terjadi dengan Karbondioksida di udara dan air di permukaan planet yang dulunya diyakini serupa Bumi itu.
Temuan Maven juga akan membantu persiapan perjalanan berawak ke Mars yang paling cepat akan dilaksanakan awal 2030. Sebelum tiba di Mars, Maven telah menjelajah sejauh 711 juta Kilometer sejak diluncurkan.
Orbit Selama Setahun
Manuver memasuki orbit Mars akan dilaksanakan pada Minggu (21/9) pukul 21:50 Eastern Daylight Time atau Senin (22/9) pukul 8:50 pagi Waktu Indonesia Barat. "Perjalanan akhir ini akan dimulai dengan menembakkan enam roket pendorong kecil untuk menstabilkan wahana," tulis NASA dalam pernyataanya.
"Mesin akan menyala selama 33 menit untuk memperlambat kecepatan wahana, sehingga memungkinkannya memasuki orbit eliptis dalam periode 35 jam." Setelah mengorbit Mars, Maven akan mengawali fase ujicoba selama enam pekan.
"Setelahnya Maven akan melakukan misi selama satu tahun Bumi untuk mengukur komposisi, struktur dan jumlah gas yang bocor dari atmosfer terluar Mars, serta interaksinya dengan matahari dan angin surya."
Memahami Atmosfer Mars
Maven akan mengitari planet merah itu dari ketinggian 6000 kilometer. Namun selama misinya wahana tersebut juga dijadwalkan melakukan terbang rendah di ketinggian 125 kilometer dari permukaan Mars untuk mempelajari berbagai lapisan atmosfernya.
"Misi Maven akan menjawab pertanyaan mengenai apa yang terjadi dengan Karbondioksida dan air yang ada di Mars beberapa miliar tahun silam," kata Bruce Jakosky, salah seorang ilmuwan dari Colorado University yang terlibat dalam misi Maven.
"Pertanyaan ini sangat penting untuk memahami sejarah Mars, iklimnya dan potensinya untuk setidaknya mendukung kehidupan di level mikroba."
rzn/ab (afp,rtr)