Warga Israel dan Palestina Bersatu untuk Proyek Energi
11 Desember 2012Elad Orain dan Ala Qawasmi menatap turbin angin setinggi 12 meter dan berharap angin akan berhembus melewati wilayah di Masafer Yatta di Tepi Barat. Orian, fisikawan Israel, dan Qawasmi, insinyur mekanik Palestina, bekerja untuk Comet ME – Community Energy Middle East – sebuah organisasi non pemerintah yang menyediakan energi bersih, seperti energi angin dan surya bagi warga Palestina di Area C di Tepi Barat.
Keduanya baru saja menyelesaikan upgrade sistem untuk desa Hreibat El Nabi, wilayah yang dihuni oleh tujuh keluarga, terdiri dari sekitar 60 orang. Sekarang, dengan bantuan angin dan matahari, warga desa dapat memanfaatkan peralatan dasar seperti lemari es dan mesin cuci. “Kami telah melakukannya selama beberapa tahun. Tapi kami selalu merasa terharu di setiap akhir proyek, ketika tombol dipencet dan listrik datang,“ dikatakan Orian.
Sejak tahun 2006, Comet ME bekerja di wilayah Masafer Yatta. Di wilayah ini terdapat desa-desa kumuh warga Palestina, yang terdiri dari gubuk-gubuk, tenda dan gua-gua yang terletak di tanah berbatu, hanya beberapa kilometer jauhnya dari Gurun Yudea.
Jaringan listrik raksasa melintas di atas wilayah yang disebut Area C di Tepi Barat, yang berada di bawah pengawasan Administrasi Sipil Israel sejak Kesepakatan Perdamaian Oslo ditandatangani hampir 20 tahun lalu. Ironisnya, walaupun terletak tidak jauh dari pembangkit, listrik tidak mengalir di desa-desa Palestina ini.
“Desa-desa ini merupakan pemukiman kecil yang dibangun secara ilegal dan tanpa perencanaan,” dikatakan juru bicara Administrasi Sipil Israel. “Beberapa pemukiman bahkan dibangun di atas wilayah arkeologi dan lokasi latihan militer. Sehingga keberadaan desa ini membahayakan warganya.“ Pejabat Israel berencana memindahkan penduduk ke wilayah yang telah disepakati dan menawarkan infrastruktur kepada mereka.
Namun Comet ME, yang digagas fisikawan dan aktivis Israel Elad Orian dan Noam Dotan, memutuskan mencari cara lain untuk membawa listrik ke desa-desa Palestina ini. “Saya senang apa dikatakan mitra saya Noam,“ dikatakan Elad. “Ia selalu bilang, saya ingin menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.“ “Saya sudah menjadi aktivis politik sejak lebih dari 10 tahun, dan saya melakukannya pada tingkat politik atas. Inilah cara saya untuk sedikit berkontribusi menuju masa depan yang lebih baik bagi wilayah ini.“
Orian dan Dotan bekerjasama dengan organisasi, merancang dan menginstalasi sistem, melakukan pemeliharaan peralatan dan mengurusi NGO. Dari satu organisasi kecil, Comet ME telah tumbuh menjadi pemasok energi bersih yang melayani kebutuhan dasar listrik bagi 1.300 warga. Pangkalan baru Comet ME Pusat Energi Terbarukan akan segera dibuka. Lokasinya berada di atas tanah yang disewa dari seorang petani Palestina. Hal ini saja, dikatakan Orian, menunjukkan satu kemitraan yang sukses telah dibangun Comet dengan masyarakat.
Pemerintah Jerman turut menyumbang dana sebesar 20.000 Euro untuk pembangunan pangkalan energi ini. Pangkalan ini merupakan tempat penyimpanan peralatan, ruang untuk membangun sistem energi, akomodasi relawan dan tempat masyarakat lokal berkumpul.
Ini juga merupakan contoh nyata dari energi bersih: listrik dihasilkan matahari dan angin, air hujan ditampung untuk minum, kotoran toilet untuk kompos, pemanas ruangan melalui isolasi yang baik dan kayu bakar,
Comet memiliki 9 karyawan: lima warga Israel dan empat warga Palestina. Beberapa karyawan asal Israel mengenakan Kafiya, penutup kepala tradional Arab, dan beberapa staf Palestina fasih berbahasa Ibrani.
Orian mengatakan, pentingnya cara-cara praktis untuk membantu masyarakat lokal mengerti apa yang menyatukan tim ini. “Saya pikir terdapat sesuatu yang sangat kuat dan memperkuat tentang hal-hal yang benar-benar membangun. Kami sangat kuat dengan etos untuk benar-benar membangun sesuatu dengan tangan kita sendiri. Baik itu sistem, pusat pembangkit listrik atau apapun. Itu sangat kongkret. Dan pada saat kita menyalakan lampu dan terdapat sinar. Ini tidak seperti proyek lain, di mana kita duduk di dalam ruangan dan membicarakan ini itu dan tidak jelas apa yang terjadi.“
Ala Qawasmi, yang menjadi manajer proyek, mengatakan, yang menjadi titik berat tim adalah nilai-nilai kebersamaan, bukannya perbedaan. “Saya pikir tim ini tidak didefinisikan sebagai Israel atau Palestina. Melainkan gabungan orang-orang yang memiliki banyak hal dan pandangan.“
Layanan Comet ME tidaklah cuma-cuma atau tidak terbatas. Comet juga memungut biaya, besarnya sama seperti yang dikenakan pemasok listrik nasional Palestina. Uang iuran yang dipungut ini diperuntukkan untuk menutup biaya penggantian baterai dan memasang meteran untuk memastikan pasokan listrik disalurkan secara merata.
Dua tahun lalu, generator diesel yang bising menjadi satu-satunya penyuplai listrik di Hreibat El Nabi. Sebelumnya, Imad Rashid, pengurus sebuah sekolah, harus pergi ke kota terdekat untuk mengisi baterai ponselnya. Listrik telah mengubah kehidupan di desa, dikatakannya. “Dulu, dengan cara tradisonal kami butuh tiga atau empat jam untuk membuat mentega. Sekarang kami menggunakan peralatan listrik, menghemat banyak pekerjaan.”
Setelah memiliki pangkalan tetap dan kontribusi yang signifikan di sektor energi bersih, sekarang Comet ME berencana membantu warga Palestina di Area C untuk menyediakan lebih banyak akses terhadap air bersih.