Warga Jerman Khawatir Kekerasan Gaza Picu Serangan Teror
16 November 2023Jajak pendapat yang dirilis akhir minggu lalu menemukan bahwa mayoritas warga Jerman memperkirakan, konflik antara Israel dan Hamas akan meningkatkan ancaman serangan teror di Jerman dengan banyak korban tewas.
Sekitar 59 persen responden menganggap, serangan teror dengan jumlah korban yang sangat tinggi "mungkin" atau "sangat mungkin" terjadi di Jerman.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan lembaga penelitian opini publik YouGov, 27 persen responden percaya bahwa serangan semacam itu sangat kecil kemungkinannya dilancarkan di Jerman.
Kekhawatiran utama: Kebanjiran pengungsi dan serangan teror
Ketika ditanya apakah kekhawatiran utama mereka mengenai dampak perang Gaza terhadap Jerman, 25 persen responden mengatakan, kekhawatiran utamanya adalah serangan teror. Sekitar 26 persen responden menyatakan kekhawatiran utama mereka adalah kedatangan lebih banyak pengungsi dari Timur Tengah.
Kekhawatiran ketiga adalah bahwa hal ini akan menyebabkan meningkatnya antisemitisme di Jerman, kekhawatiran yang disoroti oleh 17% responden.
Sebanyak 10% lainnya khawatir akan memburuknya hubungan dengan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, 8% paling mengkhawatirkan kenaikan harga energi, dan 6% menyebutkan meningkatnya permusuhan terhadap umat Islam sebagai kekhawatiran utama mereka.
Bagaimana penilaian warga terhadap respons pemerintahnya?
Mengenai sikap pemerintah Jerman terkait konflik Israel-Hamas, 39 persen responden menganggap reaksi pemerintah sudah berimbang. Sebaliknya, 32 persen responden berpendapat bahwa pemerintah terlalu memihak pada Israel, sementara 7 persen responden berpendapat Berlin terlalu memihak pada Palestina.
Hasil jajak pendapat yang dipesan kantor berita Jerman DPA itu, didasarkan pada survei online terhadap 2.123 responden di seluruh Jerman antara tanggal 3 hingga 7 November 2023.
Perang di Gaza berawal dari serangan teror Hamas pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel, sementara lebih 200 orang diculik ke Gaza dan dijadikan sandera. Israel kemudian menyatakan perang terhadap Hamas dan menyerbu Gaza. Menurut keterangan Hamas, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 11.000 orang.
(hp/as)