Jerman Mulai Tolak Pengungsi?
6 Oktober 2015Sampai sekarang, pemerintah Jerman menyatakan angka 1,5 juta pengungsi yang disebarluaskan harian kuning Jerman "Bild" hanya desas-desus belaka. Pemerintah Jerman menampik, bahwa perkiraan jumlah pengungsi yang diterima tahun ini harus dikoreksi dari 800.000 menjadi 1,5 juta.
Menurut Bild, peningkatan drastis tersebut didasari antara lain pada dugaan, bahwa pengungsi nantinya akan berusaha mendatangkan keluarga mereka yang masih berada di negara asal.
Di depan wartawan juru bicara kementrian dalam negeri Jerman mengatakan, jumlah imigran biasanya menurun di musim dingin. Selain itu, belum jelas apakah, pengungsi benar-benar akan berusaha mendatangkan keluarga mereka.
Gerakan ekstrim kanan gunakan kesempatan
Namun demikian, kabar yang disebar harian kuning Jerman itu ibaratnya sulutan api di atas kekhawatiran yang sudah ada di kalangan warga Jerman. Di kota Dresden, demonstrasi gerakan Pegida kembali muncul. Gerakan itu menyatakan diri sebagai kelompok patriotis Eropa yang menentang Islamisasi. Dalam demonstrasi itu juga hadir warga biasa, yang menyatakan tidak berpaham ekstrim kanan, tetapi sekedar merasa khawatir akan masa depan anak dan cucunya, jika terlalu banyak pengungsi yang membawa kebudayaan lain datang ke Jerman.
Pegida jelas menggunakan kesempatan untuk bangkit kembali. Bersamaan dengan semakin tajamnya keresahan dan maraknya protes rakyat, popularitas kanselir Jerman Angla Merkel menukik tajam di kalangan warga Jerman. Dalam aksi demonstrasinya Pegida banyak mengusung spanduk dan poster yang menjelek-jelekkan Merkel, serta beberapa politisi lainnya.
Sejumlah politisi di kubu Merkel sendiri, sudah menuntut ditetapkannya batasan jumlah maksimal pengungsi yang akan diterima Jerman. Sejauh ini Merkel tidak memberikan pernyataan apapun. Majalah Jerman Focus berspekulasi, Merkel bisa tumbang karena masalah pengungsi.
Uni Eropa minta bantuan Turki
Uni Eropa sudah jelas tidak mampu mencapai kesepakatan untuk mengatasi krisis pengungsi. Jerman sudah sejak beberapa waktu lalu menyatakan, situasi mengerikan di negara asal pengungsi juga harus mendapat sorotan, karena jadi penyebab awal larinya mereka. Kini Uni Eropa meminta bantuan Turki. Brussel juga sudah menyatakan bersedia berkompromi dengan Turki, yang masih berusaha untuk jadi anggota Uni Eropa.
Uni Eropa kini bersedia mengevaluasi lagi proses keanggotaan Turki. Negara itu memang menggunakan kesempatan agar cita-citanya tercapai, namun patut diingat, bahwa Turki sudah menerima sekitar dua juta pengungsi dari Suriah, artinya 42% dari seluruh jumlah pengungsi.
Biar bagaimanapun, Turki dan empat negara Islam lainnya sudah mengambil langkah untuk memberikan bantuan bagi warga Suriah yang melarikan diri.
ml/as (afp, kna, epd, twitter)