Warga Toraja di Wamena Mengungsi ke Kampung Halaman
Menyusul kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, ratusan warga Toraja yang tinggal di Papua kembali ke kampung halaman.
Unjuk rasa berakhir rusuh
Pada 23 September 2019 terjadi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Papua. Aksi ini dilaporkan dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kata rasis di sekolah. Sejumlah kantor pemerintah dibakar massa dalam kerusuhan tersebut. Gedung yang dibakar diantaranya yaitu Kantor PLN Rayon Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Papua.
Ribuan warga jadi pengungsi
Ribuan warga yang mayoritas kaum ibu dan anak mengungsi dari Wamena. Kerusuhan dan kebakaran rumah membuat mereka tidak punya pilihan selain pergi. Di antara mereka adalah ratusan warga Toraja, Sulawesi Selatan yang tinggal di Wamena. Mereka memilih untuk kembali ke kampung halaman mereka.
Banyak warga merantau ke Papua
Dari ribuan warga yang mengungsi karena kerusuhan Wamena, terdapat 1.300-an warga Sulawesi Selatan di Jayapura. Mereka ditampung di rumah-rumah warga, asrama Lanud 751 Jayapura, dan Rindam Jayapura. Selain warga dari Toraja, di markas Lanud 751 Jayapura para pengungsi dari wilayah lain juga menunggu untuk dipulangkan ke daerah asal masing-masing di Pulau Jawa dan Sumatra.
Warga alami trauma
Di hari ke-4 (07/10) gelombang pengungsian warga Toraja dari Wamena, sebanyak 286 warga Toraja Utara terus berdatangan ke titik pengungsian di Gedung Badan Pekerja Sinode (BPS), Gereja Toraja, Rantepao, Toraja Utara. Para pengungsi mengaku alami trauma berat, selama tertahan di Wamena karena kerusuhan yang terjadi. Di posko penampungan, mereka mendapat layanan "trauma healing".
Dari Wamena ke Jayapura baru ke Toraja
Selfi Marimbunna, warga Toraja Utara, mengaku lega setelah mendapat pertolongan dari rekan seprofesinya sebagai guru di Wamena. "Waktu kejadian saya di pos Eragayam (Papua). Pas kerusuhan kita dievakuasi ke Koramil Kelila, berapa hari di situ tidak ada yang jemput. Kita ke Kodim Wamena diantar aparat. Dari Wamena ke Jayapura kita naik kapal, baru ke sini," ujarnya.
Ditampung di posko pengungsian
Para pengungsi ditampung di Posko Kemanusiaan Peduli Papua di Toraja Utara. Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Toraja Utara, Yola Rangga Papalangi menyampaikan, rombongan pengungsi ini akan terus diterima oleh Pemerintah Kabupaten Toraja Utara hingga telah dinyatakan tiba seluruhnya.
Jumlah pengungsi masih terus bertambah
Petugas Dinas Sosial Toraja Utara juga bekerja sama dengan Tagana dan Karang Taruna untuk memenuhi kebutuhan konsumsi hingga trauma healing para pengungsi. Petugas masih terus mendata jumlah pengungsi yang setiap harinya terus berdatangan. Data terakhir menunjukkan masih ada 2.000 warga Toraja yang berada di Papua. Sementara itu, pengungsi yang berada di Jayapura berjumlah 984 orang. (na, jt/vlz)