"Yunani sebaiknya keluar dari grup negara pengguna Euro"
18 Juni 2015Bagi Yunani akan didiskusikan rencana-rencana darurat. Kata-kata kemungkinan akan tambah tajam, dan nada suara semakin tinggi. Tapi semua pihak tetap akan berusaha mencapai kesepakatan dengan Yunani.
Klaus-Peter Willsch adalah politisi dan anggota fraksi Partai Kristen Demokrat (CDU) bidang keuangan. Ia menolak memberikan sokongan bagi paket bantuan keuangan untuk Yunani. Ia berpendapat, Yunani sebaiknya keluar saja dari kelompok negara-negara pengguna mata uang Euro. Berikut wawancaranya dengan Bettina Klein.
Bettina Klein: Apakah seluruh upaya tidak ada gunanya? Apakah upaya sebaiknya segera dihentikan saja?
Klaus-Peter Willsch: Karena pemerintah Yunani cenderung mencari kesalahan di pihak lain, mungkin ada manfaatnya untuk menunjukkan bahwa pihak lain berusaha sebaik mungkin untuk mencapai kesepakatan. Tapi bagi saya, masalahnya sudah jelas. Jika kita lihat, Tsipras dan rekan-rekannya dari kubu kiri radikal memulai dengan langkah baik, yaitu membentuk koalisi dengan kanan radikal. Itu juga disambut baik di luar Yunani. Itikad baik lainnya juga ada, tapi mereka menyia-nyiakannya dengan tingkah mereka sendiri.
Apakah menurut Anda harus diadakan perundingan lagi, atau sudah tidak ada gunanya?
Sejujurnya, saya pikir tidak sepantasnya jika kita mengejar tuan Tsipras dan memintanya untuk menerima uang kita. Bagi saya itu sudah tidak wajar.
Ada dugaan, Yunani tidak mau lagi berada dalam grup mata uang Euro, dan sekarang hanya berusaha mendapat keuntungan sebanyak mungkin dari langkahnya meninggalkan Euro, dan merugikan yang lain. Apa itu dugaan Anda juga?
Itu mereka lakukan dalam empat atau lima bulan terakhir. Dan uang terus dicetak. Likuiditas darurat juga diberikan oleh Bank Sentral Eropa. Jumlahnya 83 milyar. Itu semua uang yang diproduksi di sana kemudian diambil dari bank, lalu disimpan di bawah kasur atau ditransfer ke luar negeri, sebagai persiapan menghadapi masa-masa sulit.
Tapi seberapa besar kerugian yang akan diderita grup Euro? Mereka yang ingin menahan Yunani selama mungkin di kelompok Euro berargumentasi, keluarnya Yunani akan menyebabkan kerugian besar, juga bagi Jerman, dibanding jika Yunani tetap dalam kelompok ini.
Saya belum menemukan perhitungan yang meyakinkan untuk kemungkinan itu. Jika Anda lihat bantuan yang diberikan sekarang, sudah hampir semuanya terpakai. Mereka tidak mungkin mengembalikannya. Yang sekarang dibicarakan, apakah kita terus memberikan sokongan, atau sekarang berhenti saja? Yunani tidak bisa ikut "bermain" dalam Euro. Struktur baru yang berusaha mereka bangun tidak berjalan baik.
Tapi sekarang ada argumentasi yang bertentangan. Wolfgang Ischinger (pakar hukum dan mantan diplomat - red) berpendapat, dari segi geo strategis sangat riskan dan berbahaya, jika Yunani keluar dari grup Euro. Karena itu berarti kemungkinan bahaya dari Eropa Timur, dan situasi yang sudah tidak stabil akan tambah tidak stabil. Apa ini bukan argumen penting buat Anda?
Tentu itu juga harus kita pikirkan. Tapi saya sebenarnya memperkirakan, bahayanya tidak sebesar yang diduga Ischinger yang mungkin memandangnya dari perspektif profesinya. Putin sudah punya Abkhazia, Ossetia Selatan, Transnistria, yang hanya diakui Korea Utara dan Rusia, yang harus ia sokong. Sekarang ia juga harus membiayai Semenanjung Krim di Ukraina, yang ia duduki. Ia juga harus membiayai perang di Ukraina timur. Saya pikir ia tidak akan mau mengurus Yunani, yang jelas merupakan investasi buruk. Memang dalam "permainannya", Tsipras mengancam akan segera ke Moskow dan bertemu Putin. Karena Partai Syriza berasal dari partai komunis, wajar jika mereka merasa dekat dengan Rusia. Tapi saya rasa rakyat Yunani tahu mereka lebih baik pro Barat.
Tapi ini akhirnya bukan hanya masalah mata uang saja, melainkan mengancam Uni Eropa, demikian kata pemerintah Jerman. Apa menurut Anda kita harus menerima kegagalan Uni Eropa?
Saya pikir salah, kalau orang berpikir bahwa Uni Eropa gagal jika Euro gagal. Ada 19 negara yang memakai mata uang Euro, dan dalam Uni Eropa ada 28 negara. Jadi ada negara dalam Uni Eropa yang tidak menggunakan Euro tapi tetap jadi anggota Uni Eropa yang baik. Kalau Yunani tidak menggunakan Euro lagi tidak apa-apa. Saya pikir, ini dibesar-besarkan. "Kartu" ini selalu digunakan, jika orang tidak punya argumentasi lagi dari segi ekonomi, dan mencari alasan untuk menentang keluarnya Yunani.
Interview: Bettina Klein (DLF)