Antibodi Susu Sapi Dapat Mencegah HIV
30 November 2012Para periset di Australia menemukan bahwa susu sapi dapat digunakan untuk memproduksi antibodi yang dapat mencegah infeksi HIV. Antibodi yang dimaksud adalah protein yang digunakan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menetralisir virus atau bakteri.
Kalangan peneliti di Universitas Melbourne menggelar riset terhadap sebuah kelompok kecil yang terdiri dari sapi-sapi yang hamil. Mereka mempelajari kolostrum atau yang dikenal dengan susu pertama yakni air susu sapi berwarna kekuning-kuningan yang keluar beberapa hari setelah bersalin. Air susu jolong diproduksi mamalia dan manusia pada penghujung kehamilan.
Sapi kebal terhadap HIV
Sapi-sapi yang hamil memiliki kapasitas untuk memproduksi antibodi dalam susu pertama mereka dalam kapasitas tinggi, menurut Damian Purcell, profesor dan pimpinan tim riset. Namun susu kedua dan ketiga mereka memiliki volume yang lebih rendah.
"Apabila anak sapi tidak mendapatkan antibodi pertama melalui kolostrum pertama akan menjadi sangat rentan terhadap infeksi dan biasanya mati," jelas Purcell.
Masalahnya virus HIV memiliki regangan yang berbeda-beda. "Seorang individu mempunyai beragam versi genetika HIV seperti halnya jumlah manusia di planet ini," ujarnya. "Sangat sedikit sekali manusia yang mampu membangun antibodi untuk merespon atau mengenali regangan-regangan ini, namun sapi bisa melakukannya."
Tidak seperti manusia atau primata, sapi tidak dapat terinfeksi virus HIV.
Dalam langkah berikutnya, para periset Australia berencana untuk berkolaborasi dengan perusahaan bioteknologi Immuron untuk mengembangkan produk bagi pencegahan HIV berdasarkan temuan ini.
Produk-produk yang memungkinkan
Sebagai contoh, krim atau gel yang dapat diaplikasikan pada vagina sebagai langkah pencegahan. Kemungkinan lainnya adalah menyuburkan sebuah cincin kontraseptif yang dapat melepas protein antibodi dalam periode waktu yang lama. Susu sapi juga dapat mengurangi biaya produksi produk-produk semacam ini.
"Dengan menggunakan antibodi susu sapi, antibodi dalam jumlah besar dapat diproduksi dengan biaya yang sangat rendah," kata Marit Kramski, seorang anggota tim Purcell. "Kami berharap pada akhirnya kami memiliki produk yang tidak memakan banyak biaya."
Lebih dari 34 juta orang di dunia mengidap HIV. Melalui riset terhadap susu sapi, kalangan ilmuwan Australia dapat memberikan kontribusi besar dengan menemukan sebuah vaksin untuk mencegah penyebaran virus itu. Atau idealnya, menghilangkan virus tersebut.