Australia dan Lituania Bersatu Melawan "Koersi" Cina
9 Februari 2022Menteri luar negeri Australia, Marise Payne, dan rekan sejabatnya dari Lituana, Gabrielius Landsbergis, menyepakati peningkatan kerjasama ekonomi dalam sebuah pertemuan di gedung parlemen di Canberra, Rabu (9/2).
Kedua negara disatukan oleh sanksi ekonomi yang diberlakukan Cina seiring memanasnya konflik di Indo-Pasifik. Australia sejauh ini telah kehilangan miliaran Dollar AS akibat hambatan dagang oleh Beijing untuk komoditas andalan seperti batu bara, anggur, daging sapi serta barli.
Adapun Lituania baru-baru ini mendapat teguran keras dari Beijing setelah mengizinkan pembukaan kantor perwakilan Taiwan di ibu kota Vilnius. Perkara bertambah sengit ketika nama kantor menggunakan istilah Taiwan, bukan Cina Taipei, seperti yang digunakan negara lain untuk tidak mengusik Cina.
Buntutnya Beijing menurunkan status diplomasi dengan Lituania dan menerapkan embargo terhadap produk-produk dari negeri kecil di laut Baltik tersebut.
"Untuk sementara waktu, Australia mungkin adalah satu-satunya contoh di mana Cina menggunakan ekonomi dan perdagangan sebagai instrumen politik, atau, bahkan bisa dikatakan sebagai senjata politik,” kata Landsbergis.
"Sekarang, Lituania bergabung dengan kelompok ekslusif ini. Tapi jelas bahwa kami tidak akan menjadi yang terakhir,” imbuhnya.
Intervensi Australia
Langkah dramatis Cina terhadap Lituania mendorong Uni Eropa melayangkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Uniknya, Australia meminta ikut bagian dalam konsultasi antara Cina dan UE di WTO karena mengalami isu serupa.
Keterlibatan Canberra kini disambut oleh Landsbergis sebagai upaya bersama melawan "koersi” oleh Cina.
"Kita harus mengingatkan negara seperti Cina atau negara lain yang ingin menggunakan perdagangan sebagai senjata, bahwa negara-negara yang berpandangan serupa di seluruh dunia, juga punya alat serta regulasi yang bisa membantu melawan koersi dan tidak menyerah terhadap tekanan politik atau ekonomi,” kata menlu Lituania itu.
Juru bicara Kemenlu Cina, Zhao Lijian, merespons tuduhan "koersi oleh Cina melawan Lituania dibuat tanpa dasar sama sekali,” tukasnya dalam jumpa pers, Selasa (8/2).
"Cina mengimbau Lituania untuk kembali ke jalan yang benar dengan mematuhi prinsip satu-Cina. Mereka harus berhenti mengajak negara lain untuk sama-sama mengeroyok Cina.”
Prinsip satu-Cina yang diadopsi secara luas menafikan klaim Taiwan sebagai negara berdaulat, dan menempatkannya sebagai salah satu provinsi Cina. Sejauh ini Beijing menolak memadu relasi dengan negara yang mengakui kedaulatan Taiwan.
Namun kebijakan Beijing justru kian mendekatkan Lituania dan Australia. Dalam kunjungannya, Rabu (9/2), Landsbergis juga meresmikan gedung kedutaan besar di Canberra, yang pertama dalam 31 tahun sejarah hubungan diplomasi kedua negara.
Sebagai langkah balasan, dalam waktu dekat Australia berencana membuka kantor dagang di Vilnius.
rzn/as (rtr,dpa)