Banjir Masih Ancam Warga Jerman
7 Juni 2013Hari Kamis (6/6) situasi di Halle, Sachsen-Anhalt dinilai sangat kritis, antara lain akibat ancaman bobolnya sebuah tanggul. Bila itu terjadi, kawasan kota Halle-Neustadt yang berpenduduk sekitar 30.000, akan terendam air.
Kondisi di wilayah banjir sepanjang sungai Elbe di negara bagian Sachsen, masih tetap kritis. Hari Kamis (6/6) ketinggian luapan air sungai Elbe di Dresden mencapai 8,76 meter, sedangkan luapan normal hanya dua meter. Listrik padam di sekitar 9000 rumah tangga. Untungnya kota tua yang bersejarah hingga kini tidak terkena banjir.
Negara bagian lainnya yang terletak sepanjang sungai Elbe, seperti Brandenburg, Niedersachsen dan Mecklenburg-Vorpommern kini sibuk mempersiapkan diri untuk mendapat kiriman banjir yang diperkirakan juga akan menghantam daerah tertentu di wilayah tersebut.
"Parah sekali"
Sementara itu, tinggi luapan air menurun di negara bagian Bayern. Tetapi sejumlah bendungan terancam bobol pada bagian tertentu, dan dapat membahayakan kawasan di Deggendorf dan Straubing di pinggir sungai Donau.
Secara keseluruhan lebih dari 4000 warga harus mengungsi. Di Deggendorf Gubernur Bayern, Horst Seehofer yang melakukan peninjauan dari udara, menyebut bahwa situasi benar-benar sangat parah dan melebihi yang dibayangkan sebelumnya.
Sementara itu, saat peninjauaannya ke lokasi banjir di Sachsen-Anhalt, Kanselir Jerman Angela Merkel kembali memastikan bantuan pemerintah kepada warga yang terkena banjir. Merkel juga pada kesempatan itu memuji solidaritas warga dan para relawan. Pemerintah Jerman mengucurkan bantuan segera sebesar seratus juta Euro bagi korban banjir. Sedangkan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble menyatakan akan memberikan bantuan jangka panjang selanjutnya.
SPD inginkan dana bantuan miliaran
Partai Sosial Demokratis Jerman SPD menuntut untuk menggalang dana bantuan korban banjir senilai miliaran Euro. Tahun 2002 juga pernah terjadi banjir besar di sejumlah wilayah Jerman yang dialiri sungai Elbe. Saat itu pemerintah federal dan negara bagian berhasil mengumpulkan dana sekitar 7,1 miliar Euro untuk membantu korban banjir dalam upaya pembangunan kembali bangunan-bangunan milik perusahaan, warga dan komunal serta infrastruktur.
Bencana banjir kali ini juga membuat langkanya sayuran di kawasan tertentu. Dan warga juga sulit mendapatkan sayur dari negara pemasok sayur Eropa barat lainnya, seperti Spanyol dan Perancis, karena di negara-negara ini pun cuaca tidak bersahabat dengan petani sayuran. Hujan dan banjir merusak tanaman musim semi mereka.