Dinas Rahasia Menyadap Pemohon Suaka
25 November 2013Pemohon suaka di Jerman harus menjalani pemeriksaan oleh Badan Migrasi dan Pengungsi agar permohonan suakanya bisa diproses. Mereka harus menjelaskan tentang situasi di negaranya dan penindasan politik apa yang mereka alami. Mereka juga harus menerangkan bagaimana mereka bisa sampai ke Jerman, apakah mereka menggunakan jasa sindikat perdagangan manusia. Ini prosedur biasa yang selalu dilakukan Badan Migrasi dan Pengungsi.
Tapi ternyata ada badan lain di Jerman yang juga tertarik dengan hasil wawancara itu, yaitu kantor pusat investigasi HBW (Hauptstelle für Befragungswesen) di Berlin. Banyak warga Jerman sendiri yang tidak tahu tentang eksistensi HBW. Kantor ini didirikan sejak 1958 dan bertugas mengumpulkan informasi intelijen.
Menurut laporan media, HBW ternyata juga menyadap wawancara dengan pemohon suaka dan pengungsi. Mereka ingin tahu, apakah seorang pemohon suaka politik punya hubungan dengan kalangan oposisi di negaranya. Orang yang diduga dekat dengan kelompok teroris juga disadap untuk mengetahui struktur jaringan itu, atau di mana tempat teroris menyimpan senjata. HBW juga mencoba mendapat nomor telepon anggota kelompok teror di Afrika untuk dijadikan sasaran serangan drone.
Kegiatan berbahaya?
Victor Pfaff sudah bekerja sebagai pengacara selama 40 tahun di Frankfurt. Dia mengenal beberapa anggota HBW. Mereka selalu ramah dan bersikap cukup terbuka. "Mereka tidak bertingkah seperti anggota dinas rahasia," kata Pfaff. Mereka selalu menjelaskan, HBW bukan bagian dari Dinas Rahasia Jerman, BND.
Menurut Pfaff, selama ini belum pernah ada keluhan dari pemohon suaka tentang interogasi atau penyadapan oleh anggota HBW. Dalam beberapa kasus, pemohon suaka malah mendapat kemudahan kalau punya informasi untuk dinas rahasia. Mereka bisa dengan cepat mendapat ijin tinggal di Jerman.
"Yang jadi masalah, kalau informasi dinas rahasia jatuh ke tangan pihak asing," kata Pfaff. Sebab sindikat kriminal atau kelompok teror bisa membalas dendam kepada orang-orang yang mereka anggap telah berkhianat. Tapi Pfaff mengaku tidak punya informasi tentang kasus semacam itu.
Aktivis hak asasi Claus Ulrich Prössl mengatakan, dia mengenal beberapa pemohon suaka yang diinterogasi oleh dinas rahasia. "Sebagian orang berharap, prosedur permohonan suaka politik mereka bisa dipercepat, sebagian orang tidak tahu sama sekali, mereka diinterogasi dinas rahasia."
Prössl memperingatkan, hubungan pemohon suaka dengan dinas rahasia bisa membahayakan. "Sejak skandal penyadapan NSA kita tahu, semua informasi yang disimpan dinas rahasia bisa jatuh ke tangan pihak lain."
Pengacara Zaza Koschuaschwili dari Köln memperingatkan, seorang pemohon suaka tidak harus menjawab semua pertanyaan yang diajukan pejabat negara mengenai dirinya. Pemohon suaka hanya wajib memberi keterangan yang berhubungan dengan proses suaka. Tapi dia mengakui, pengacara jarang diijinkan ikut dalam interogasi pemohon suaka dengan HBW.