Kamp Guantanamo Secepatnya Ditutup
19 Desember 2008Untuk pertama kalinya Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates berbicara tegas soal Kamp Guantanamo."Saya ingin Guantanamo ditutup. Dan itu harus secepat mungkin."Begitu tandasnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Amerika, PBS.
Dalam kasus ini, Gates memang mau tidak mau harus sehaluan dengan presiden terpilih AS; Barrack Obama. Dari pembicaraannya dengan Obama, Gates mengakui, bahwa penutupan kamp tahanan teroris di Kuba itu mendapatkan prioritas tinggi di mata Obama dan kabinetnya.
Menurut beberapa sumber, Pentagon kini sedang menyiapkan skenario hukum untuk memperpecapt penutupan kamp tahanan tersebut.
Namun tidak ada yang tahu pasti, tidak juga Gates, apalagi Obama, berapa lama proses penutupan Guantanamo bakal berlangsung. Memang 50 dari 250 tahanan yang ada sekarang bisa segera dilepaskan lantaran tidak terbukti bersalah.
Tapi masalahnya, belum ada satu negarapun yang bersedia menampung sebagian tawanan Guantanamo."Kami tidak menemukan satu negara pun yang mau menampung mereka atau negara yang tidak akan menahan dan menganiaya para tahanan itu," ujar Gates lagi.
Kenyataannya, sebagian besar tahanan Guantanamo tidak bisa lagi kembali ke negara asalnya. Kebanyakan tahanan yang berasal dari Cina, Rusia, Libya, Tunisia, dan Uzbekistan itu, terancam menghadapi penyiksaan atau tindak represif oleh pihak kemanan jika mereka kembali ke kampung halamannya.
Presiden George W. Bush misalnya gagal meyakinkan Jerman untuk menampung 17 tersangka teroris asal Cina. Namun menurut sejumlah ahli hukum, Amerika-lah yang harus menampung para tahanan tersebut karena yang paling bertanggung jawab atas hilangnya hak-hak para tahanan di Guantanamo.
Juga masih belum jelas, bagaimana keputusan Obama atas nasib para tersangka utama teroris itu. Sang presiden terpilih sampai saat ini cuma mengatakan, ia mempercayai "kompetensi pengadilan dan keamanan penjara Amerika."
Lima tersangka utama aksi teror 11 September 2001, seperti Khalid Sheikh Muhammad sendiri menolak dipindahkan ke Amerika. Mereka diberitakan bahkan sudah mengambil jalur hukum untuk menghindari pemindahannya ke penjara di Amerika Serikat.
Ke-lima tahanan tersebut juga mengaku salah atas pembunuhan terhadap 2793 orang dan mendesak pelaksanaan proses hukuman mati di Guantanamo. (rzn)