Kebakaran Hutan di Rusia Ancam Instalasi Nuklir
10 Agustus 2010Sebagian besar wilayah di sekitar pusat pengolahan limbah nuklir Majak merupakan daerah yang parah terkontaminasi radioaktif. Di Majak, yang terletak sekitar 1500 kilometer dari ibukota Moskow, berdiri instalasi pertama produksi fisi nuklir. Pada tahun 1957, terjadi satu kecelakaan di komplek ini yang lebih parah dibanding insiden Chernobyl. Para ahli memperkirakan, kecelakaan ini menyebabkan terkontaminasinya wilayah seluas 100 kilometer persegi oleh radioaktif. Dan sejak puluhan tahun lamanya, limbah radioaktif dari Majak terus mengotori lingkungan sekitarnya. Kini kobaran api akibat kebakaran hutan mengancam wilayah ini.
Belum Terlihat Kemajuan
Seorang juru bicara organisasi lingkungan Greenpeace mengatakan, akan terjadi satu bencana, jika saja kobaran api gagal dicegah merambat ke wilayah Majak. Sementara direktur sebuah instalasi nuklir yang terletak di Chelyabinsk menyatakan optimismenya, "Cuaca berpihak pada kita. Angin tidak bertiup. Karena itu kita hari ini harus berhasil memadamkan kebakaran ini."
Akan tetapi fakta yang tampak masih jauh dari menggembirakan. Lebih dari 100.000 petugas yang diturunkan, sampai kini belum mampu untuk mengendalikan kobaran api. Hari Senin (09/08), dalam kunjungan di Mari El, wilayah yang tidak diamuk api, Presiden Rusia Dimitri Medvedev, mengritik, "Di Moskow, semua orang menunggu kepala dinas kehutanan kembali dari cuti. Tapi ia menganggap ini tidak penting. Mungkin yang ia perlukan adalah cuti selamanya." Ini merupakan kritik kesekian kalinya yang dilontarkan Medvedev terhadap perilaku para pejabat yang berwenang.
Situasi Memburuk
Memang pantas bagi Medvedev untuk merasa khawatir. Gambar satelit yang diambil menunjukkan betapa besarnya kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan gambut ini. Wilayah Rusia tertutup asap tebal yang membentang sepanjang hampir 3000 kilometer. Sementara kota Moskow sendiri benar-benar tertutup awan gelap. Akibat asap yang menyelimuti kota, jarak pandangan hanya sekitar 20 meter saja. Sementara konsentrasi karbon monoksida di udara telah melebihi jauh di atas batas tolerir maksimal. Situasi ini diperburuk dengan melandanya gelombang panas terburuk sejak 1000 tahun terakhir. Sehingga menyebabkan angka kematian rata-rata meningkat dua kali lipat menjadi 700 orang perharinya.
Akan tetapi, situasi sebenarnya kota Moskow masih saja terus ditutup-tutupi. Menteri kesehatan yang berwenang menyatakan bahwa tidak ada fakta yang benar-benar dapat dipercaya. Walikota Moskow Juri Luzhkov yang tiba dari liburannya, mengatakan, situasi Moskow dapat dikendalikan. Namun warga Moskow mengalami hal yang berbeda. Terutama para lanjut usia serta mereka yang memiliki kesulitan pernafasan merasa diterlantarkan. Rumah sakit penuh sesak dengan pasien, dan di sanapun tidak tersedia fasilitas penyejuk udara.
Hermann Krause/Yuniman Farid
Editor: Ayu Purwaningsih