KTT G20 Bali Hasilkan Leaders' Declaration
16 November 2022Para pemimpin negara G20 telah mengesahkan deklarasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali. Pengesahan itu dihasilkan pada hari kedua pertemuan multilateral tersebut, Rabu (16/11) pada pukul 13.30 WITA.
"Selain deklarasi. Presidensi Indonesia juga menghasilkan concrete deliverable yang berisi daftar proyek kerja sama negara anggota G20 dan undangan," papar Presiden Joko Widodo dalam penutupan KTT G20.
Apa saja isi Leaders' Declaration?
Terdapat 52 poin yang tertuang dalam deklarasi tersebut. Poin-poin tersebut mencakup permasalahan mengenai ketegangan geopolitik global, isu krisis pangan, perubahan iklim, kesehatan global, hingga transformasi digital.
Deklarasi ini juga memunculkan sikap yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. "Sebagian besar anggota sangat mengutuk perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk keadaan yang ada kerentanan dalam ekonomi global,” dalam poin ketiga Leaders' Declaration di KTT G20 Bali.
Deklarasi ini juga mendorong jalur diplomasi dalam penyelesaian konflik. "Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya penanganan krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Zaman sekarang tidak boleh perang.”
Selain itu, isu krisis pangan juga menjadi perhatian yang tertuang dalam beberapa poin deklarasi, "Kami mendukung upaya internasional untuk menjaga agar rantai pasokan makanan tetap berfungsi di bawah tantangan keadaan. Kami berkomitmen untuk mengatasi kerawanan pangan dengan memastikan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan pangan dan produk pangan bagi mereka yang membutuhkan, khususnya di negara berkembang dan negara kurang berkembang.”
India sebagai presiden G20 di 2023
Munculnya Leaders' Declaration tersebut juga menjadi puncak dari KTT G20 di Bali. Dalam penutupnya, Presiden Jokowi menyerahkan estafet kepemimpinan G20 untuk 2023 ke Perdana Menteri India, Narendra Modi.
“Saya juga meminta kepada semua pimpinan G20 yang hadir untuk mendukung India tahun depan. Menandai berakhirnya presidensi Indonesia di G20 secara resmi saya menyerahterimakan tampuk kepemimpinan kepada India selaku presidensi G20 berikutnya," ujar Jokowi.
Setelah Indonesia, India akan memegang presidensi G20, disusul Brasil pada 2024. Troika kepemimpinan G20 ini menjadi peluang bagi negara-negara berkembang untuk dapat berkontribusi sebagai jembatan penghubung antara negara-negara berkembang dengan negara-negara maju. (rs/yf)