Manusia Super Pintar Hasil Rekayasa Bawah Sadar
28 Mei 2018Mengumpulkan data itu mudah. Yang sulit memahaminya. Tenggelam dalam lautan Data seringkali membuat orang tidak mampu menemukan kegunaan basis data yang kompleks. Para peneliti ini sedang bekerja dengan alat bantu virtual yang canggih.
Pakar psikologi Jonathan Freeman memaparkan: "Ilmu pengetahuan menunjukkan, banyak pemrosesan latar belakang yang tidak kita perhatikan, bisa membocorkan informasi yang berguna tentang lingkungan. Itu bisa mengidentifikasi, apakah ada area kepentingan, ancaman atau ada potensi yang menarik yang tidak kita lihat. "
Kita bisa menggunakan sentuhan, penglihatan dan pendengaran untuk merasakan lingkungan dan dunia di sekitar kita. Yang kami coba lakukan, adalah memberikan kesadaran tambahan dari proses bawah sadar yang dilakukan manusia. Ini memberi kita kekuatan dan kemampuan ekstra untuk memahami makna basis data besar."
Integrasi VR dengan sistem bawah sadar otak
Ilmuwan dalam proyek riset Uni Eropa ini berharap dapat membantu kita menjadi lebih cerdas dan lebih efisien dalam mendengar dan menstimulasi bawah sadar, agar dapat memobilisasi kekuatan kreatifitas. Untuk itu, mereka menggunakan teknologi yang kompleks.
"Kami integrasikan tatananRealita Virtual dan 'mixed reality', yang memungkinkan kami menyaring informasi dengan cara imersif. Kami menggunakan sistem pelacakan, untuk memahami bagaimana seseorang bergerak dalam ruang tertentu. Kami juga punya beragam sensor fisiologi, detak jantung, pernafasan. Yang menangkap sinyal yang diproduksi pemakai secara sadar atau bawah sadar. Tantangan utamanya, bagaimana mengintegrasikan semua informasi secara koheren", ujar Pedro Omedas, pakar ilmu komputer dalam proyek Eropa.:
Rekannya dalam proyek riset itu, pakar ilmu saraf Anna Mura menjelaskan lebih lanjut: "Sistem ini memungkinkan kami membuat proses bawah sadar menjadi proses sadar. Ini membantu kami mengasimilasi informasi dalam basis data yang kompleks. Informasi yang mustahil diuraikan tanpa bantuan tambahan."
Pakar psikologi Paul Verschure menambahkan: " Otak bukan komputer, yang mengendalikan alat eksternal. Otak dan tubuh terkait erat.Otak maupun tubuh saling mambatasi apa yang dilakukan. Karena itu, untuk mamahami otak, kita harus meletakannya dalam konteksi tubuh."
Contohnya, tubuh manusia. "Untuk memahami otak, kita perlu mewujudkannya dalam sebuahRobot . Ini langkah berikutnya dalam eksplorasi, tentang bagaimana otak bekerja. Dan pada akhirnya memahami fondasi fisik dari kesadaran", papar Verschure.
Itu satu langkah maju dalam penelitian instrumen ilmiah baru, untuk membantu kita memahami kegunaan basis data besar.
as/vlz(DWInovator)