Migrasi Bisa Membawa Kemajuan
15 Desember 2013Media di Jerman sering memberitakan tentang migran dari Bulgaria dan Romania yang datang hanya untuk mendapat tunjangan sosial. Apalagi mulai 2014, warga Bulgaria dan Romania sebagai anggota Uni Eropa berhak tinggal dan bekerja di Jerman. Laporan-laporan media membangkitkan kekhawatiran orang Jerman, bahwa para migran hanya akan membebani anggaran negara. Padahal hal itu belum tentu benar.
Andreas Pott dari Institut Penelitian Migrasi IMIS mengatakan, kehawatiran itu terlalu berlebihan "Berita itu kebanyakan hanya membangkitkan kepanikan. Dari kasus bergabungnya Yunani, Portugal, Spanyol atau Polandia ke Uni Eropa, memang kelihatan ada kenaikan arus migrasi, tapi tidak lama. Setelah beberapa tahun, turun lagi."
Menurut kalangan pengamat, Jerman memang terlalu lama menutup mata soal migrasi. Itu sebabnya debat tentang migrasi selalu diiringi kekhawatiran yang berlebihan. Padahal Jerman perlu lebih banyak migran. "Ada perubahan demografi, masyarakat yang makin tua dan makin menyusut, jadi migrasi jelas dibutuhkan dan perlu disambut", kata Andreas Pott.
Jangan berpandangan sempit
Selain itu, Jerman membutuhkan banyak tenaga kerja yang punya ketrampilan. Karena di Jerman sendiri makin sulit mengisi lowongan kerja pada bidang tertentu. Kekurangan ini bisa diisi oleh tenaga kerja kaum migran.
Presiden Jerman Joachim Gauck pernah mengimbau masyarakat agar tidak berpandangan sempit dan mendiskriminasi pendatang dari Bulgaria dan Romania. "Memberi stigma pada sekelompok orang, dan menyatakan bahwa mereka tidak mampu berintegrasi, berarti melanjutkan tradisi diskriminasi dan penindasan yang sudah berlangsung ratusan tahun. Kecenderungan seperti itu tidak boleh ada dalam membahas tema ini (migrasi)," kata Gauck.
Berkaitan dengan prasangka terhadap kelompok Sinti dan Roma, Ketua Persatuan Walikota Jerman, Ulrich Maly menerangkan, Jerman punya utang sejarah terhadap kelompok etnis ini. Karena itu; Jerman punya tanggung jawab khusus membantu mereka. "Solusi pertama adalah membantu memperbaiki situasi mereka di tanah airnya. Solusi kedua adalah memberi bantuan kepada mereka yang datang ke Jerman agar bisa berintegetrasi", kata Maly.
Migrasi sebagai kemajuan
Bagi peneliti migrasi Andreas Pott, wajar jika seseroang ingin pindah ke negara lain untuk memperbaiki kehidupannya. "Ini malah menunjukkan potensi inovasi. Orang-orang ini ingin memperbaiki situasinya. Ini juga alasan kenapa banyak orang Jerman yang dulu pergi ke Amerika."
Migrasi di antara negara-negara Uni Eropa sudah ada sejak dulu. Namun sejak sepuluh tahun terakhir, kata Pott, ada kecenderungan melihat migrasi sebagai beban ekonomi. Para pendatang dibagi-bagi menurut kriteria kepentingan ekonomi. Sebagian pendatang dianggap hanya ingin menikmati bantuan sosial Jerman.
Menurut Andreas Pott, ini pandangan yang salah dan merugikan. Karena banyak pendatang yang berpendidikan tinggi. Selain itu, seorang pendatang bisa berprestasi dan naik ke jenjang sosial yang lebih tinggi. Yang pasti, di masa depan Jerman perlu lebih banyak migran. Jadi banyak hambatan birokrasi yang harus disingkirkan.