PBB: ISIS Lakukan Kejahatan Perang
28 Agustus 2014Para pemberontak militan Sunni, yang membawa senjata dari Irak, telah mengubah peta keseimbangan politik di Suriah, dengan merebut semakin banyak wilayah dan memberlakukan hukum syariat Islam yang keras, demikian pernyataan PBB.
“Eksekusi di muka umum telah menjadi tontonan biasa pada hari Jumat di al Raqqa dan provinsi Aleppo yang kini dikuasai ISIS,” kata laporan itu.
“Anak-anak ada pada saat eksekusi, yang bentuknya antara lain pemenggalan kepala atau menembak kepala dari jarak dekat… Mayat-mayat diletakkan di tempat umum, kadang-kadang disalib, selama hampir tiga hari, sebagai peringatan kepada warga lokal.”
Para peneliti independen menyuarakan keprihatinan mendalam atas anak-anak yang dipaksa bergabung dengan barisan Islamic State yang dilatih di berbagai kamp di Suriah yang bisa menjadi target serangan udara Amerika.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama bersumpah bahwa ”keadilan akan dijalankan” untuk memburu para pembunuh Islamic State yang memenggal kepala wartawan asal AS James Foley, seiring upaya AS mengidentifikasi wilayah yang akan menjadi sasaran serangan udara.
“Kami sadar… tentang keberadaan anak-anak di kamp pelatihan, saya pikir bahwa keputusan AS ini harus menghormati hukum perang dan kami cemas mengenai keberadaan anak-anak ini,” kata Paulo Pinheiro, ketua komisi penyelidikan PBB dalam konferensi pers di Jenewa. (Baca: AS Siapkan Operasi Baru Atasi ISIS)
“ISIS merupakan bahaya yang nyata dan jelas bagi warga sipil khususnya kelompok minoritas di wilayah yang mereka kuasai di Suriah dan sekitarnya,“ kata Pinheiro.
ab/ap (afp,ap,rtr)