Pelaku Serangan Oslo Dihadapkan ke Pengadilan
25 Juli 2011Anders Behring Breivik muncul di pengadilan Oslo hari ini (25/07) untuk dakwaan peledakan bom dan penembakan massal Jumat lalu. Aksi kekerasan itu, menurut tersangka aksi tersebut, sudah ia rencanakan sejak lama dan dilaksanakan sendirian.
Sebelum memasuki pengadilan, pengacara Breivik yang bernama Geir Lippestad, menyebutkan Breivik meminta digelarnya dengar pendapat terbuka. Namun pengadilan, memutuskan pengadilan dilakukan secara tertutup.
1500 Halaman Manifesto Ideologi
Sebelum melakukan serangan, Behring Breivik menulis manifesto sebanyak 1500 halaman, dengan tanggal penulisan tercatat di London. Harian Inggris Daily Telegraph menulis, dalam manifesto tersebut, Breivik mengklaim memiliki mentor bernama Richard yang merupakan warga negara Inggris.
Behring Breivik membual bahwa ia merupakan salah satu dari „80 martir tunggal“ yang direkrut di Eropa Barat, untuk menghancurkan pemerintahan-pemerintahan yang toleran terhadap Islam.
Sedikitnya 7 orang tewas dalam peledakan bom mobil di luar gedung kantor perdana menteri Norwegia. Diduga peledakan itu dilakukan, untuk mengalihkan perhatian polisi terhadap aksi brutalnya dalam membunuhi 86 muda-mudi yang menghadiri perkemahan musim panas di Pulau Utoeya.
Mengheningkan Cipta
Sementara itu hari Senin (25/07) ini, Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg menyerukan warganya di seluruh negeri untuk mengheningkan cipta sejenak. Pemerintah pun akan mengeluarkan daftar nama dan foto para korban. Diduga, termasuk diantaranya seorang tokoh partai pemerintah yang berkuasa. Tragedi berdarah itu juga menghujam kerajaan Norwegia. Saudara tiri Putri Norwegia Mette Marit, seorang polisi merupakan salah satu korban serangan tembakan. Senin ini, aktivitas di pusat kota Oslo, tak seperti Senin lainnya, tampak lumpuh dan muram. Lautan bunga tampak di pusat kota.
Status yang disandang Behring Breivik saat ini adalah „tersangka resmi“. Polisi masih menyempurnakan hasil investigasi. Serangan tersebut telah menimbulkan seruan diterapkannya hukuman mati. Sementara hukuman maksimal yang berlaku di Norwegia adalah 21 tahun, yang artinya, bila terdakwa dinyatakan bersalah, maka hanya diganjar hukuman 82 hari untuk pembunuhan masing-masing korban.
Di internet, Anders Behring Breivik menggambarkan dirinya beraliran konservatif dan serdadu Kristiani. Ia juga melancarkan propaganda nasionalis dan anti Islam. Dari situ tampak kebenciannya terhadap multikulturalisme. Di internet ia juga melancarkan kecaman terhadap kelompok-kelompok anti fasisme di Norwegia.
rtr/dpa /Purwaningsih
Editor : Koesoemawiria