Penasehat Militer Jerman Tiba di Irak
28 Agustus 2014Enam perwira militer Jerman Bundeswehr tiba di Arbil, ibukota kawasan otonomi Kurdi di Irak utara. Mereka akan menjadi penghubung militer dan bekerja erat dengan Kementerian Luar Negeri di Berlin sambil mempersiapkan pengiriman senjata dari Jerman.
Keenam anggota Bundeswehr itu juga akan membantu koordinasi pembagian perlengkapan militer non senjata yang segera dikirim ke Irak dari bandar udara di Leipzig.
Bantuan peralatan militer non senjata yang akan dikirim antara lain 4000 rompi anti peluru, 4000 topi baja, 700 alat komunikasi, 20 alat pendeteksi logam, 680 teropong infra merah dan peralatan khusus untuk penjinakan ranjau darat.
Pemerintah Jerman sudah menyetujui rencana pengiriman senjata dan sedang mendiskusikan, senjata apa saja yang perlu dikirim ke Irak.
Seorang jendral Bundeswehr menerangkan, situasi di Irak saat ini "dramatis". Tapi ia yakin para pejuang Kurdi yang dikenal sebagai Permeshga akan mampu menahan serbuan teroris IS, yang dulu memakai nama ISIS.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut teror IS di Irak sebagai "tindakan kejam yang mengerikan". Aksi IS "bisa disebut sebagai pembasmian etnis", kata Merkel dalam wawancara televisi.
Bahaya pembantaian massal di Amerli
Kelompok teror IS saat ini masih mengepung kota kecil Amerli, yang berpenduduk sekitar 12.000 orang. Kebanyakan penduduknya adalah pemeluk Syiah, yang dianggap IS sebagai musuh Islam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelumnya memperingatkan, warga di Amerli sangat membutuhkan bantuan makanan. Utusan khusus PBB untuk Irak, Nickolay Mladenov, mendesak masyarakat internasional mencegah kemungkinan pembantaian massal di Amerli, jika IS berhasil menguasai kota itu.
PBB menuduh IS melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sangat brutal Irak dan Suriah. Milisi IS sengaja melakukan eksekusi brutal di muka umum dan memaksa warga dan anak-anak untuk menyaksikan aksi kejam itu.
Jurubicara PBB di Irak Eliana Nabaa menerangkan, saat ini pemerintah Irak "tidak punya kemungkinan untuk mengevakuasi penduduk" dari kota Amerli.
Pejabat pemerintahan AS di Washington menerangkan, Amerika sedang menyiapkan serangan udara dan operasi kemanusiaan untuk penduduk Amerli.
"Ini bisa menjadi operasi kemanusiaan, atau operasi militer, atau keduanya" seperti yang dilakukan untuk menyelamatkan warga Yazidi di pegunungan Sinjar, katanya.
Pemerintah Irak menerangkan, pihaknya sedang mempersiapkan pengerahan pasukan untuk menghadapi para jihadis militan IS di kawasan sekitar Amerli.
hp/ab (dpa, afp)