PM Israel: Iran Bohong Tentang Nuklir
1 Mei 2018Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat memaparkan isu itu di gedung kementerian pertahanan Israel, berdiri di samping tumpukan kertas yang dikatakannya adalah dokumennuklir Iran.
"Iran berbohong tidak pernah memiliki program senjata nuklir," ujar Netanyahu. "Seratus ribu dokumen rahasia membuktikannya. Bahkan setelah kesepakatan atom dengan AS, Iran terus mempertahankan dan memperluas pengetahuan tentang senjata nuklir untuk digunakan di masa depan."
Meskipun presentasi tersebut ditayangkan di televisi Israel, Netanyahu menyampaikan sebagian besar pidatonya dalam bahasa Inggris, sebelum beralih ke bahasa Ibrani.
Membagi informasi dengan intelejen AS
Netanyahu mengatakan dia telah membagi informasinya dengan intelijen Amerika Serikat dan akan mengirim utusan ke Perancis dan Jerman. Dia juga menyebutkan telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebagian besar bukti yang dipresentasikan Netanyahu berasal dari periode sebelum perjanjian atom 2015 ditandatangani. Namun, dia mengatakan Iran juga terus menyimpan dokumen penting tentang teknologi nuklir dan menambah "pengetahuan senjata nuklirnya" setelah kesepakatan atom dengan AS.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menanggapi pidato Netanyahu mengatakan, informasi tersebut menunjukkan bahwa para pemimpin Iran berbohong tentang program senjata nuklir yang dikenal sebagai "Project Amad". Tapi Pompeo menolak mengatakan apakah dokumen itu memberikan bukti tentang pelanggaran kesepakatan nuklir.
Ketika melakukan perjalanan kembali dari Amman, Yordania, Pompeo mengatakan kepada wartawan bahwa dia dan Netanyahu telah membahas tema tersebut di Tel Aviv saat bertemu hari Minggu (01/05).
Pompeo mengatakan bahwa keberadaan proyek nuklir Amad telah diketahui beberapa waktu lalu. Material baru yang ditemukan oleh Israel akan membantu untuk lebih memahami ruang lingkup dan skala program nuklir tersebut.
Dia menambahkan bahwa dokumen-dokumen tersebut memperjelas "bahwa paling tidak pemerintah Iran terus berbohong pada rakyatnya sendiri."
Kesimpulan pelanggaran di tangan presiden AS
Saat ditanya apakah informasi tersebut mengindikasikan pelanggaran terhadap kesepakatan nuklir Iran, Pompeo menjawab: "Saya menyerahkan hal ini kepada para pengacara. Presiden pada akhirnya juga yang harus menentukan."
Setelah pidato Netanyahu, Trump mengulang kritiknya tentang kesepakatan ataom dengan Iran. Sebelumnya Trump telah mengancam akan menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan internasional kecuali ada perundingan kembali pada 12 Mei.
Gedung Putih mengaku telah menerima informasi dari Israel dan sedang memeriksanya secara seksama.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menanggapi langkah Netanyahu itu sebagai aksi "kekanak-kanakan" untuk mempengaruhi keputusan Trump, untuk tetap bergabung dengan kesepakatan nuklir Iran atau tidak.
vlz/as (Reuters, AFP)