Presiden Afghanistan Batalkan Lawatan ke Inggris
7 Desember 2011Presiden Afghanistan Hamid Karzai berangkat kembali ke Kabul, Rabu (07/12), setelah membatalkan perjalanan yang direncanakan ke Inggris. Demikian dinyatakan seorang juru bicaranya. Sebelumnya, Karzai dijadwalkan akan tiba di London pada Selasa malam ((06/12) dari Jerman untuk pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Serangan terhadap Umat Islam
Selasa (06/12), seorang pelaku serangan meledakkan dirinya di tengah massa warga Muslim Syiah, yang sedang merayakan Asyura di sebuah tempat ibadah di pusat kota Kabul. Dan dalam waktu hampir bersamaan, sebuah bom yang dipasang pada sepeda juga meledak di dekat mesjid utama di Mazar-i Sharif. Kedua serangan bom ini sedikitnya menewaskan 59 orang dan melukai sekitar 160 lainnya.
Serangan bom bunuh diri di Kabul ini merupakan serangan paling mematikan di ibukota Afghanistan itu dalam tiga tahun terakhir. Setelah pertemuannya dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, pada konferensi pers di Berlin, Jerman, Karzai mengatakan, serangkaian serangan bom seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini merupakan kejahatan terhadap umat Islam pada hari suci Asyura.”
"Serangan, yang untuk pertama kalinya terjadi pada hari pada libur keagamaan penting di Afghanistan, merupakan serangan teror yang mengerikan. Kita berharap, para korban luka dapat pulih secepatnya dan keluarga korban tewas mendapatkan kekuatan,” dikatakan Presiden Karzai.
Kekhawatiran Keamanan
Karzai berada di Jerman ketika serangan terjadi. Serangan itu terjadi persis sehari setelah konferensi internasional di Bonn, Senin (05/12), mengenai masa depan Afghanistan setelah pasukan internasional ditarik seluruhnya pada akhir 2014.
Dalam serangan bom di Kabul turut tewas seorang warga Amerika Serikat. Demikian dinyatakan kedutaan besar Amerika di Kabul. Amerika Serikat mengutuk keras serangan ini. Ini merupakan kejahatan keji, dikatakan juru bicara Departemen Luar Negeri Mark Toner.
"Ini merupakan tragedi yang mengerikan. Seperti yang kita lihat di tempat lain, bagaimanapun tingkat keamanan yang ada, sangat sulit untuk mencegah seseorang untuk melakukan serangan teror semacam ini. Jadi saya tidak bisa menilai seberapa tinggi tingkat keamanan secara umum (di Afghanistan). Tapi kami pikir ada peningkatan. Kami pikir, kapasitas pasukan keamanan Afghanistan meningkat untuk menghadapi ancaman keamanan. Akan tetapi serangan individu atau serangan terkoordinasi sangat sulit untuk dicegah," dinyatakan Mark Toner.
Serangan terbaru ini memicu kekhawatiran pecahnya eskalasi kekerasan serta menunjukkan beratnya tugas bagi Afghanistan untuk menjaga keamamanan sendiri dan untuk mencapai perdamaian. Sampai tahun 2014, seluruh pasukan tempur internasional akan ditarik dari Afghanistan dan tanggung jawab keamanan akan diberikan sepenuhnya kepada Afghanistan. Dalam Konferensi bagi Afghanistan di Bonn, Senin lalu, masyarakat internasional menjamin akan tetap memberikan bantuan bagi Afghanistan sampai tahun 2024.
Yuniman Farid/rtr/dpa/dap/afp Editor: Marjory Linardy