Rusia Nyatakan Saluran TV Dozhd 'Tidak Diinginkan'
26 Juli 2023Jaksa penuntut Rusia pada hari Selasa (26/07) menyatakan stasiun TV independen Dozhd sebagai organisasi yang "tidak diinginkan".
Dozhd, yang berarti "hujan" dalam bahasa Rusia, pindah dari Rusia ke Latvia tak lama setelah Moskow melancarkan invasi ke Ukraina. Stasiun ini kemudian memindahkan kantornya ke Belanda.
Saluran TV ini telah dilarang oleh Moskow, tetapi dengan ketetapan baru ini, setiap staf atau pemberi donornya di Rusia dapat dituntut.
Kantor kejaksaan agung Rusia menuduh Dozhd terlibat dalam penyebaran materi ekstremis dan mendiskreditkan pihak berwenang.
Perlindungan pemirsa
Saluran ini mengatakan bahwa mereka akan membatalkan langganan pemirsa Rusia karena larangan tersebut. "Kami disebut 'tidak diinginkan di Rusia,' tetapi (faktanya) kami tidak (demikian): 13 juta penonton di Rusia pada bulan lalu mengkonfirmasi hal itu," kata Dozhd dalam sebuah posting di Telegram. "Namun, keamanan pemirsa kami adalah hal yang paling penting bagi kami."
"Itulah mengapa kami menghentikan pengumpulan donasi dari Rusia, membatalkan langganan yang sudah ada dari warga Rusia dan mendesak Anda untuk tidak membagikan tautan atas materi kami jika Anda tinggal di Federasi Rusia, karena sekarang tidak aman."
Rusia menuntut organisasi yang dikategorikan 'tidak diinginkan'
Dozhd disingkirkan dari jaringan penyiaran Rusia pada tahun 2014 dan dicap sebagai "agen asing" pada tahun 2021. Sebutan itu membebani mereka dengan persyaratan birokrasi yang rumit dan memaksanya untuk menambahkan pernyataan 'tidak bertanggung jawab' atas konten-konten yang dihasilkannya.
Meskipun demikian, pemirsa Rusia dapat mengakses saluran ini melalui YouTube, yang tidak disensor oleh Moskow.
Pada tahun 2015, Rusia mengesahkan undang-undang baru yang menjadikan keanggotaan dalam organisasi yang "tidak diinginkan" sebagai tindak pidana.
Surat kabar Novaya Gazeta edisi Eropa juga dinyatakan "tidak diinginkan" pada awal tahun ini di bawah undang-undang yang sama.
Moskow juga telah menerapkan label tersebut pada organisasi lingkungan hidup World Wide Fund (WWF) for Nature, Greenpeace, dan Wild Salmon Center yang bermarkas di AS.
ap/hp (AP, Reuters, AFP)