Napak Tilas Letusan Vesuvius via Napoli
29 Maret 2016Napoli, kota metropolitan di kaki gunung api Vesuvius. Pemandangan amat mempesona sekaligus potensi ancaman. Erupsi terakhir terjadi 72 tahun silam. Sejuta penduduk kota Napoli belajar hidup dengan risiko dan ancaman ini.
Kota tua Napoli ditetapkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO. Obyek wisata yang menarik kedatangan satu juta turis setiap tahunnya. Yang paling disukai, musium diantaranya "Museo di Capodimonte" dengan kekayaan karya seni dari abad pertengahan hingga Renaissance.
Mundur lebih jauh ke sejarah kawasan, kunjungan mengarah ke Herculaneum. Hanya setengah jam naik kereta dari Napoli, lokasi kota yang dilanda kiamat pada dua millenium silam. Letusan hebat Vesuvius pada tahun 79 Masehi menimbun seluruh kota dan sekaligus mengawetkannya untuk masedepan.
Pakar Arkeologi Domenico Camardo pemandu tur di kota yang tertimbun materi letusan Vesuvius itu mengatakan : "Di sini ada bangunan Romawi antik, yang masih utuh dan komplit hingga lantai 3. Elemen dari kayu seperti pintu dan bingkai jendela terawetkan dengan baik. Ini memungkinkan kami merekonstruksi kehidupan 2.000 tahun yang lalu."
Kota tua terawetkan letusan Vesuvius
Berbeda dengan kota Pompei di dekatnya, dimana abu gunung api merusak banyak bangunan, Herculaneum tertimbun arus batuan cair. Karena itu detil seperti mosaik dan fresko terawetkan hingga sekarang, 2000 tahun setelah bencana alam itu.
"Di Herculaneum kita bisa memahami dengan baik kehidupan di era Romawi antik. Ada rumah yang dihias mosaik dan fresko. Kaya dan miskin hidup berdampingan dan berbaur. Tempat pertemuan adalah toko seperti yang dipamerkan. Di sini dijual wine dan juga ´tzempat mengolah gandum. Isi t ko terawetkan hingga sekarang. Toko menjual makanan untuk dibawa pulang atau pengunjung juga makan di toko", papar Domenico Camardo yang arkeolog dan pemandu wisata.
Kenampakan Herculaneum sebelum letusan Vesuvius ditampilkan di musium arkeologi di dekat situs penggalian. Menonton sejarah secara interaktif dan bioskop 3 dimensi membuat letusan gunung api Vesuvius seolah jadi pengalaman nyata.
Ciro Cacciola, direktur musium menjelaskan konsepnya : "Bagi kami musium ini sebuah eksperimen dan ini berfungsi. Terutama bagi remaja, kami dapat menjelaskan kekayaan arkeologi Herculaneum dengan cara bermain."