Turki Kritik Pihak Berwenang Jerman
4 April 2013Tendensi di Jerman mengulur-ulur pengusutan latar belakang rasistis dalam kejahatan terhadap orang asing, dapat menimbulkan kesan melindungi rasisme dan kelompok radikal kanan." Demikian tulis Bülent Kenes baru-baru ini. Ia mengkritik sikap pihak berwenang negara bagian Baden-Württemberg, Jerman, terkait proses pengadilan kasus kelompok ekstrim kanan Nationalsozialistischer Untergrund NSU dan pengusutan kasus kebakaran apartemen yang dihuni warga asal Turki. Di Backnang (Baden-Württemberg) Maret lalu seorang perempuan Turki dan 7 anaknya tewas, sementara dalam kebakaran di Köln banyak korban luka-luka. Kenes adalah kepala redaksi Today's Zaman, terbitan berbahasa Inggris anak perusahaan Zaman. Harian dengan oplah terbesar di Turki ini dikenal dekat dengan pemerintah.
Dalam komentarnya Kernes tidak sendirian. Banyak media mengaitkan kejadian-kejadian aktual di Jerman dengan sikap memusuhi orang asing. "Tapi cara pemberitaannya amat tergantung apakah harian itu dekat dengan atau jauh dari pemerintah." Dijelaskan Zafer Atay, jajaran pimpinan pada perhimpunan jurnalis Turki kepada Deutsche Welle.
Tuduhan terutama dari Kubu Kanan
Tidak setiap harian Turki mencela Jerman sebagai rasistis, ditekankan Atay. Misalnya harian terbesar dan kritis terhadap pemerintah "Hürriyet" menulis: "Polisi Jerman Abaikan Tip tentang Neonazi" atau "Migran Turki takut meluasnya sikap benci orang asing di masyarakat Jerman." Contoh tulisan yang "pantas dan sesuai."
Di mana tema itu secara prinsip dibahas di media Turki, menurut jurnalis itu hal yang normal. Pembagian tempat di ruang sidang dalam proses NSU dan insiden kebakaran baru-baru ini memicu banyak pertanyaan bagi warga Turki. "Proses persidangan itu menyangkut terbunuhnya 8 warga Turki. Dalam insiden kebakaran korbannya juga warga Turki. Sudah jelas hal ini menarik perhatian publik Turki," kata Atay. Memang harian-harian yang dekat pemerintah mengkritik lebih tajam, tapi kritik datang hampir dari semua redaksi.
Politik Lakukan Tekanan
Dalam kejadian kebakaran aktual, politisi mengingatkan akan kaitan serangan-serangan kebakaran bermotifkan ekstremis kanan yang tejadi di Solingen tahun 1990-an. Kala itu lima warga asal Turki tewas. "Mengapa yang terbakar selalu rumah warga Turki?" tanya wakil PM Bekir Bozdag secara terbuka setelah kebakaran itu. "Pertanyaan yang beralasan," Atay berpendapat sama. Siapa yang bisa tahu apakah sejarah akan terulang. "Hal semacam itu bisa selalu terjadi," dikatakan jurnalis itu lebih lanjut
"Politik dan pers Turki melakukan tekanan besar terhadap politik Jerman." Baik dalam proses pengadilan terhadap kelompok ekstrim kanan NSU maupun dalam serangan-serangan kebakaran, Turki punya hak mendapat penjelasan mendasar. Dan tugas pers adalah membantu untuk itu.