Yunani Tidak Perlu Bantuan Tambahan
31 Desember 2013Perdana Menteri Antonis Samaras menerangkan, kondisi keuangan Yunani makin membaik dan ada harapan negaranya bisa kembali ke pasar keuangan tahun 2014. Hal itu disampaikannya dalam pidato televisi yang disiarkan hari Senin malam (30/12).
"Tahun 2014 Yunani akan kembali lagi ke pasar dan mulai menjadi sebuah negara yang normal", kata Samaras. Ia menambahkan, negaranya tidak perlu bantuan tambahan dari Uni Eropa dan IMF diluar kesepakatan bailout yang sudah ada.
Tahun 2010, Yunani pertama kali menerima bantuan senilai 110 miliar Euro dari Uni Eropa, Dana Moneter Internasional IMF dan Bank Sentral Eropa, ECB. Selanjutnya, Yunani menjadi tergantung dari bantuan ketiga lembaga ini, yang sering disebut "Troika".
Selain mendapat bantuan dana, bank-bank swasta di Eropa juga memutuskan penghapusan utang Yunani senilai 100 miliar Euro. Secara keseluruhan, Yunani mendapat bantuan dana senilai 240 miliar Euro. Berbagai program bantuan itu akan berakhir tahun 2014.
Dibantu Sektor Pariwisata
Yunani memasuki tahun keenam masa resesi dengan tingkat pengangguran tinggi yang mencapai 27 persen. Bahkan tingkat pengangguran di kalangan muda melebihi 50 persen. Banyak pengamat ekonomi yang meragukan kemampuan Yunani untuk pulih tanpa suntikan dana. Tahun 2014, Yunani harus membayar angsuran utang senilai 4,4 miliar Euro.
Tahun 2013, neraca keuangan pemerintah Yunani sebenarnya menunjukkan angka plus jika tidak ada angsuran utang. Pendapatan negara mencapai 1,2 miliar Euro, terutama karena pemasukan dari sektor pariwisata. Situasi keuangan juga tertolong karena Bank Sentral Eropa masih tetap membeli obligasi Yunani.
Kantor Statistik Eropa, Eurostat, masih akan melakukan evaluasi keuangan Yunani bulan April 2014. Setelah itu akan diputuskan, apakah Yunani masih perlu bantuan dana dari Uni Eropa dan IMF untuk periode 2015 sampai 2018.
Insiden Penembakan
Pidato PM Antonis Samaras disampaikan menyusul insiden penembakan rumah dubes Jerman di Athena. Sekitar 60 tembakan dilepaskan kearah kediaman dubes Wolfgang Dold yang saat itu di dalam rumah. Namun tidak ada korban dalam insiden itu. Pemerintah Yunani mengecam keras serangan gelap itu sebagai aksi terorisme.
Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier menyatakan prihatin atas insiden itu, namun menandaskan serangan itu "tidak akan merusak hubungan baik antara Jerman dan Yunani". Polisi menduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok militan kiri. Banyak warga Yunani mengeritik Jerman yang dianggap bertanggung jawab atas paket penghematan ketat yang dilaksanakan pemerintahnya.
PM Antonio Samaras menyebut serangan itu sebagai upaya merusak citra Yunani di mata internasional. Yunani akan mengambil alih kepemimpinan Dewan Eropa mulai 1 Januari 2014.
Baru-baru ini, Irlandia menyatakan berhasil menstabilkan ekonominya dan tidak perlu bantuan lagi dari Uni Eropa. Portugal juga mengumumkan akan keluar dari program bantuan bulan Mei 2014.
hp/rn (afp, rtr, dpa)