Bagaimana Kelanjutan Paket Bantuan Euro?
2 April 2013Dalam rangka paket bantuan bagi perbankan Siprus, kini dua bank terbesar negara itu direstrukturisasi. Simpanan sampai 100 ribu Euro terbebas biaya pembayaran, selebihnya ditarik bayaran. Nasabah bank terbesar Siprus, Bank of Cyprus, kini harus memperhitungkan ditarik bayaran sampai 60 persen. Selama ini jumlah yang disebut sekitar 30-40 persen. Mula-mula bayaran paksa ini akan dikenakan untuk semua tabungan, tapi rencana ini ditentang hebat tidak hanya di Siprus.
Seandainya Rusia kehilangan uang dalam upaya bantuan krisis Siprus, itu amat disayangkan. Dikatakan wakil PM Rusia Igor Shuvalov dalam wawancara televisi. "Tapi satu-satunya pengecualian adalah perusahaan yang juga punya andil pada negara Rusia. Baru Moskow “bersedia mengkaji secara terbuka dan transparan di sini, di Rusia kasus per kasus,” demikian Shuvalov.
Menurut bank nasional Siprus, simpanan Rusia di Siprus berkisar 5-10 miliar Euro. Banyak warga Rusia membawa uangnya ke Siprus. Pajak rendah, kurangnya pengawasan dan tingginya suku bunga membuat Siprus menarik bagi modal asing. Juga perusahaan nasional seperti perusahaan gas raksasa Rusia Gazprom selama ini menjalankan sebagian bisnisnya lewat Siprus.
Siprus: Kasus Istimewa atau Contoh Selanjutnya?
Jika bank-bank mengalami krisis, "jawabannya tidak otomatis: Kami akan datang dan menyelesaikan masalah kalian," kata ketua zona Euro Jeroen Dijsselbloem. Artinya: Penabung dan kreditor harus ikut andil membenahi bank-bank dan bukan hanya pembayar pajak. Meskipun Dijssebloem menarik kembali ucapannya dan membantah ungkapan tokoh-tokoh penting zona Euro, diskusi tentang haluan baru paket penyelamatan makin panas.
"Perlindungan keamanan tidak ada lagi," kritik pengamat Bernhard Speyer dari Deutsche Bank. Segera setelah negara yang dililit utang dilanda krisis dan dimulai pembicaraan program bantuan, penabung tahu bahwa uangnya di sana terancam. Karena takut akan simpanannya, mereka dapat mengosongkan rekening banknya.
Sementara mantan ketua zona Euro Jean-Claude Juncker memperingatkan, "Kita tidak boleh memberi kesan seakan investor sebaiknya tidak menanam uangnya di Eropa. Ini merusak pasar Eropa secara keseluruhan." Perhimpunan Perbankan Internasional IIF memandang dampak negatif bagi perbankan. "Tindakan baru ini membawa bank-bank dalam perekonomian yang lemah, terutama Portugal, Spanyol dan Italia, lebih mengalami stress dalam mengumpulkan modal."
Menurut rencana Komisi Eropa, dalam kasus bank yang pailit Uni Eropa selalu akan menarik bayaran dari tabungan berjumlah besar. Komisaris urusan pasar domestik Eropa Michel Barnier mengatakan, "kreditor utama dan simpanan yang tidak terjamin sebaiknya dapat dilibatkan dalam kebangkrutan yang legal." Secara hukum simpanan yang terjamin hanya sampai jumlah 100 ribu Euro.
Bagaiman Kelanjutan di Negara Krisis?
Lima negara pengguna Euro sudah mendapat bantuan miliaran, yakni Yunani, Portugal, Irlandia, Spanyol dan Siprus. Semua sebelumnya dikenal sebagai negara bermasalah di zona Euro. Diperkirakan Spanyol setelah bantuan perbankan juga harus masuk dalam paket penyelamatan Euro. Sebagai calon berikutnya diperkirakan Slovenia, yang menurut prognosa Commerzbank tahun ini juga akan mengajukan permohonan bantuan. Italia yang mengalami kemacetan politik juga merasa cemas. Sementara Perancis akibat macetnya reformasi dan tingginya defisit negara, menjadi sorotan.