Bisakah Terapi Kejut Listrik Kalahkan Kanker?
21 Juni 2013Metode baru untuk mengalahkan kanker ini juga disebut sebagai elektroporasi permanen (irreversible electroporation). Pasien ditusuk dengan jarum yang sangat tipis. Kejut listrik dialirkan melalui jarum tersebut oleh dokter. "Kami menusukkan hingga enam jarum langsung ke tumor dan mengalirkan listrik ke sel-sel tersebut", jelas Christian Stroszczynski dari klinik Universitas Regensburg. "Sel tumor kemudiah pecah dan disingkirkan oleh tubuh."
Sel kanker mengandung air dalam jumlah banyak, sehingga bereaksi lebih kuat terhadap kejut listrik dibandingkan sel yang sehat. Harapan para dokter, tumor bisa dimatikan tanpa merusak jaringan lain.
Stroszczynski mengujicoba metode tersebut kepada 35 pasien yang menderita kanker hati. Hati bisa dicapai jarum yang tipis dengan mudah. "Hasil awal menunjukkan, metodenya sukses, bisa diterima tubuh dan resikonya rendah." Uji coba di klinik lain hasilnya juga menjanjikan.
Belum Jangka Panjang
Selama ini metode tersebut hanya diuji di beberapa klinik di Jerman khusus untuk penanganan tumor hati yang tidak bisa dioperasi. Jika metode elektroporasi dipertahankan, maka kelak organ tubuh lunak lainnya seperti prostat dan pankreas juga bisa ditangani.
Namun, apakah kanker bisa benar-benar dikalahkan melalui terapi kejut listrik atau akan kembali setelah beberapa waktu? Ini belum bisa dijawab oleh para pakar. "Kami optimis", kata Stroszczynski, "tapi kita harus menunggu beberapa tahun lagi untuk bisa membandingkannya secara mendasar dengan terapi lain."
Metode Jarum Panas
Upaya membunuh sel kanker dengan jarum sudah dikenal sebelumnya. Tapi bukan dengan kejut listrik, melainkan dengan panas. Setelah ujung jarum sampai ke tumor, jarum dipanaskan sebentar, lalu sel kankernya mati.
Tapi prosedur ini punya kekurangan, jelas Stroszczynski. "Kadang terjadi komplikasi, khususnya jika tumor terletak dekat pembuluh darah atau organ tubuh seperti lambung." Suhu panas tidak hanya mematikan sel kanker, melainkan juga bisa merusak sel sehat di sekitarnya. Ini efek samping yang tidak dimiliki terapi kejut listrik.
Namun, tidak seperti pada metode jarum panas, pasien yang menjalani terapi kejut listrik harus menjalani bius total dengan pernapasan buatan, agar tidak mengalami ganggungan ritme jantung.