G20 Bergulat Hadapi Perubahan Ekonomi Global
4 November 2011Para pemimpin negara dan pemerintahan pengguna mata uang Euro yang tergabung dalam G20 gagal menggerakan anggota negara-negara lain untuk membantu zona Euro dalam mengatasi masalah utangnya. Pertemuan puncak KTT G20 ditutup Jumat (4/11) kemarin dengan kegagalan dalam memenuhi harapan untuk mempercepat pengembalian Eropa ke kondisi normal.
Para investor berharap bahwa negara-negara non Uni Eropa dapat membantu zona Euro dalam perangnya melawan krisis. Namun para pemimpin G20 menyatakan, pertama-tama Eropa harus menolong dirinya sendiri. Mereka mengatakan Dana Moneter Internasional IMF dapat diminta untuk membantu lebih lanjut, namun tidak untuk sedikitnya dalam tiga bulan ini.
Krisis utang yang dihadapai kawasan Euro dalam dua tahun terakhir ini telah mencapai tingkatan tinggi dan kini menjadi ancaman bagi negara-negara lain untuk jatuh ke lubang resesi kedua.
Italia di Bawah Pemeriksaan IMF
Pertemuan tambahan dan perundingan hingga larut malam yang dilakukan para pemimpin dalam mencapai resolusi konkrit, dibayang-bayangi kekisruhan politik di Yunani, dan kecemasan akan krisis di Italia. Jumat malam (04/11), Perdana Menteri Giorgos Papandreou akan mengajukan mosi kepercayaan kepada parlemen. Sementara Italia, kini secara efektif berada dalam pemeriksaan secara berkala di bawah Dana Moneter Internasional IMF. Kanselir Jerman, Angela Merkel menyambut baik perkembangan ini: „Apa yang terjadi di sini sangat positif. Bukan hanya Komisi Eropa, yang diminta Italia untuk mengawasi program reformasinya, melainkan juga IMF.“
Zona Euro Hanya Dapat Dukungan Verbal
Dalam upaya penyelamatan Eropa sendiri, masih meninggalkan tanda tanya. Negara-negara kaya seperti Cina, Rusia dan Brazil, yang hanya dapat memberi dukungan verbal, dan menolak untuk berkomitmen lebih jauh.
Setelah dana mereka telah terpakai untuk membantu Yunani, Irlandia dan Portugal, sementara sekutu mereka seperti Amerika Serikat sudah cukup kerepotan mengatasi masalahnya sendiri, maka kini negara-negara pengguna Euro mencari kemungkinan agar IMF dapat memakai dana cadangannya. Negara-negara kawasan Euro berharap agar IMF dapat membantu upaya pencegahan krisis utang agar tak menyebar lebih lanjut ke negara-negara lain, seperti Italia dan Spanyol.
Cara yang paling mungkin adalah Zona Euro mendapatkan tambahan pembiayaan lewat rekening khusus, di bawah naungan IMF, dimana masing-masing negara dapat melakukan pembayaran. Namun dalam pertemuan antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan pemimpin IMF Christine Lagarde, keduanya mengungkapkan tidak ada satupun negara yang memberi komitmen pasti akan ikut berpartisipasi dalam skema itu.
Gejala Pergantian Dominasi IMF
Sementara itu, bagaimana upaya untuk menguatkan sumber pendanaan IMF, masih akan dibahas pada bulan Februari mendatang. Peningkatan sumber pendanaan IMF yang masih samar-samar, dirancang agar dapat membantu negara-negara lain di dunia, bukan hanya di kawasan Euro.
Hingga dua tahun lalu, IMF masih didominasi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Kini giliran negara-negara yang semakin menguat perekonomiannya seperti Cina, Brazil dan Afrika Selatan, harus memutuskan apakah menolong Eropa merupakan investasi berharga.
Langkah Besar Sektor Perbankan
Dalam pertemuan kali ini, KTT G-20 mencapai beberapa langkah besar bagi pengaturan sektor perbankan. Di masa depan, masalah bank-bank besar tidak akan langsung membebani pembayar pajak. Bank-bank besar ini harus memiliki persediaan modal lebih banyak, untuk lebih siap menghadapi risiko. Selain itu, apa yang disebut sistem bank bayangan akan lebih diatur lewat rencana aksi dari G-20. Dengan rencana aksi tersebut, negara-negara industri maju dan ambang industri bermaksud memerangi perluasan krisis mata uang Euro dan merosotnya perkembangan perekonomian global.
Sejumlah organisasi non pemerintah mengeluhkan terdesaknya tema-tema seperti kelaparan dan kemiskinan dalam KTT yang diadakan di Cannes tersebut.
ap/afp/rtr/Purwaningsih
Editor : Linardy