Rencana Referendum Yunani Kacaukan KTT G20
2 November 2011Jerman dan Perancis meminta Yunani untuk mengambil keputusan selambat-lambatnya hingga pertengahan Desember, jika masih ingin tetap bergabung dengan zona Euro, negara pengguna mata uang Euro. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel meminta Perdana Menteri Yunani Giorgos Papandreou untuk menghadiri pertemuan khusus di Cannes sebelum KTT G20 dimulai.
Seluruh Eropa Dikejutkan Rencana Referendum Yunani
Sarkozy mengatakan, pengumuman Papandreou akan rencananya untuk menggelar referendum mengejutkan seluruh Eropa. Perdana menteri Perancis Fracois Fillon mengatakan kepada parlemen, bahwa Eropa tidak bisa dibiarkan menunggu berminggu-minggu untuk mengetahui hasil referendum.
Kanselir Merkel juga memberikan komentar yang sama tidak sabarnya seperti Fillon. Sebelum terbang ke Cannes, ia mengatakan : "Bagi kami yang penting adalah aksi. Pekan lalu kami telah menyepakati sebuah program dengan Yunani. Uni Eropa dan juga Jerman ingin menjalankan program tersebut. Untuk itu kami membutuhkan kejelasan. Itulah tujuan pertemuan malam ini."
Bantuan Bagi Yunani Akan Ditunda
Menurut Menteri Dalam Negeri Yunani Haris Kastanidios, referendum yang recananya digelar Januari tahun depan bisa dimajukan ke bulan Desember. Referendum dikritik oleh para pengamat karena beresiko menjatuhkan zona Euro ke jurang kekacauan keuangan yang lebih parah lagi. Berdasarkan hasil jajak pendapat, sebagian besar warga Yunani berpendapat, penawaran dari para pimpinan zona Euro pekan lalu sebagai hal yang negatif. Namun, lebih dari 72 persen ingin bertahan di zona Euro.
Menurut perwakilan Uni Eropa dan IMF, sebelum referendum digelar, Yunani tidak akan memperoleh bantuan pembayaran dari paket bantuan baru. Lebih lanjut dikatakan, IMF butuh kepastian bahwa Yunani bisa melaksanakan penghematan dan reformasi yang telah dijanjikan, sebelum dana bantuan baru bisa dialirkan kembali.
Italia 'Bom Waktu' Zona Euro Berikutnya
Negara lain dari zona Euro yang juga menjadi fokus kekhawatiran dalam KTT G20 adalah Italia. Negara ini dianggap sebagai bom waktu berikutnya bagi stabilitas zona Euro setelah Yunani, jika tidak segera melakukan reformasi dan mengusahakan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat. Kepala pemerintahan Italia Silvio Berlusconi menggelar sidang darurat untuk merancang dekrit yang berisi langkah-langkap yang telah dipresentasikan di Brussel sebelumnya. Dalam KTT terakhir di Brussel, Berlusconi mengajukan kesiapannya untuk mereformasi dana pensiun dan pertumbuhan lebih bagi program infrastruktur di negaranya.
Dampak dari rencana referendum Yunani juga dirasakan oleh penjualan obligasi Italia. Negara ini harus membayar bunga sangat tinggi kepada penyandang dana. Berdasarkan prestasi ekonomi, Italia memiliki hutang terbesar kedua di antara negara-negara zona Euro. Yunani berada di peringkat pertama.
Vidi Legowo-Zipperer, rtr/ap/dpa
Editor: Renata Permadi