Rusia: Abu Radio Aktif Bukan Ancaman Serius
12 Agustus 2010Organisasi perlindungan lingkungan Greenpeace membenarkan pencemaran radio aktif yang sangat tinggi di kawasan segitiga antara Rusia, Ukraina dan Belarusia. Menurut keterangan Departemen Perlindungan Hutan Rusia, daerah itu sekarang berada di bawah pengawasan ketat.
Sepekan yang lalu, Menteri Perlindungan Bencana Sergey Shoygu memperingatkan bahaya tambahan akibat kebakaran di kawasan sekitar Bryansk. Tetapi beberapa hari belakangan ini, api yang membara di daerah yang sangat tercemar radio aktif itu tidak mengancam lagi, demikian keterangan resmi kementrian tersebut.
Keterangan Greenpeace
Namun ketika Greenpeace mempublikasikan hasil penelitiannya Selasa lalu (10/08), pemerintah Rusia memberikan reaksi dan membenarkan keterangan organisasi perlindungan lingkungan itu. Akibat kebakaran hutan di daerah yang tercemar itu, abu radio aktif dapat naik ke udara. Tetapi para ilmuwan Rusia menenangkan semua pihak dengan mengatakan, tidak ada ancaman yang harus dianggap serius.
Vladimir Chuprov dari Greenpeace Rusia membenarkan hal itu, tetapi hanya untuk daerah-daerah yang jaraknya cukup jauh dari lokasi tersebut. Ia mengatakan, "Menurut pengetahuan dan perkiraan kami, kebakaran di daerah yang agak jauh hanya berbahaya bagi pemadam kebakaran dan penduduk di dekat kawasan pemukiman Klentsy dan Novosybkovo. Jika melihat arah dan kekuatan angin, risiko bahaya mulai jarak 100 km sangat rendah.“
Badan Meteorologi Jerman memperkirakan, awan abu yang kemungkinan mengandung partikel radio aktif akan bergerak menuju Eropa Timur, daerah Baltik dan Swedia Selatan dalam beberapa hari mendatang.
Situasi Moskow
Sementara situasi di Moskow sudah agak membaik. Pekan lalu penglihatan di ibukota Rusia tersebut sangat terbatas akibat asap dari kebakaran hutan. Hujan yang turun di malam hari dan angin menghalau awan debu dari kota itu. Warga Moskow sekarang bisa menikmati udara terbuka setelah berhari-hari mengalami kesulitan bernapas. Kedai-kedai kopi dan taman-taman kembali penuh dikunjungi orang. Seorang ibu mengatakan, "Di sini banyak kehijauan. Juga hal-hal lain yang baik bagi kami, tentunya juga air.“
Tetapi belum jelas, berapa lama lagi warga Moskow dapat menikmati udara segar. Di sekitar kota itu banyak api tetap membara di lahan gambut. Pakar meteorologi khawatir, angin dapat berbalik dan meniup asap serta abu kembali ke Moskow. Dilaporkan, di seluruh Rusia masih terdapat 600 titik kebakaran, yang menghanguskan sekitar 92.700 hektar tanah. Kepala badan penanganan krisis nasional Vladimir Stepanov mengatakan, situasi sangat gawat di kawasan tengah pegunungan Ural, yang termasuk Rusia. Ia mengatakan, di daerah itu warga terpaksa diungsikan.
Pemerintah Jerman tetap menyarankan warganya untuk tidak mengadakan perjalanan ke wilayah tersebut di Rusia jika tidak mendesak. Peringatan sama juga sudah dikeluarkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Heide Rasche/Marjory Linardy
Editor: Hendra Pasuhuk